Anugerahnews.id | Biasanya ketika virus menginfeksi tubuh gejala tidak langsung timbul sebab patogen seringkali membutuhkan waktu untuk bereplikasi, atau menginfeksi cukup banyak sel tubuh untuk membuat tubuh kita sakit.
Periode antara infeksi awal dan gejala pertama penyakit Anda inilah yang disebut masa inkubasi.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
"Meskipun Anda sudah terinfeksi virus, Anda mungkin tidak tahu sedang sakit selama masa inkubasi," kata ahli epidemiologi sekaligus direktur program sarjana di departement of Health Studies American University, Melissa Hawkins, PhD seperti dikutip dari Health, Jumat.
Data menunjukkan, varian Omicron memiliki masa inkubasi yang lebih pendek. Menurut Hawkins, kemungkinan para ahli kesehatan akan mulai merekomendasikan pengujian lebih dekat ke tiga hari setelah kemungkinan paparan Omicron untuk menghindari penularan yang tidak perlu.
"Kita perlu ingat untuk memperbarui pemikiran kita tentang menunggu untuk diuji dan berapa lama menunggu untuk menghindari hasil negatif palsu sehingga kita tidak tanpa sadar menularkan virus ke orang lain," kata dia.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Masa inkubasi yang lebih pendek juga dapat berarti virus menjadi lebih cepat menular, menurut laporan dari The Atlantic. Pada dasarnya, masa inkubasi yang lebih pendek membuat virus jauh lebih sulit dikendalikan, menurut ahli epidemiologi di Johns Hopkins Center for Health Security, Jennifer Nuzzo, DrPH.
Lalu, apakah Anda bisa menulari selama masa inkubasi? Jawabannya pasti bisa. Anda mungkin paling menular bahkan sebelum Anda memiliki gejala.
Sebuah studi tahun 2021 oleh Boston University School of Public Health di JAMA Internal Medicine menemukan, orang yang terinfeksi Covid-19 paling bisa menulari orang lain dua hari sebelum dan tiga hari setelah gejala muncul.