"Kami juga akan membahas masalah-masalah penting strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, selain program dan pemilihan pimpinan," kata Haedar.
Sementara itu, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini, menyampaikan pihaknya akan menyajikan pedoman mengenai risalah perempuan berkemajuan dalam muktamar yang akan dihadiri oleh 3.500 peserta dari Aisyiyah.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Siti berharap, pembahasan materi tersebut dapat mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan turut mengisi Indonesia menjadi lebih kuat.
"Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia ini menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju," ucap Siti.
Selanjutnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti menjelaskan, pada muktamar tahun ini Muhammadiyah akan memanfaatkan teknologi informasi dalam serangkaian kegiatan Muktamar ke-48. Termasuk pada pemilihan pimpinan Muhammadiyah.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
"Jadi tidak lagi milih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan e-voting karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan," kata Abdul Muti.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan dengan PP Muhammadiyah yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. [jat]