Akhlak.id | Menempuh pendidikan di luar negeri adalah mimpi banyak pelajar Indonesia. Ada beberapa mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di University of Leeds Inggris.
Di antaranya, Vita Cahyarani jurusan MA Media and Communication, Anastasia Stephanie jurusan MSCi Food Science, dan Corina Gunawidjaja jurusan BA Digital Media.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Di Indonesia, University of Leeds diwakili oleh Indonesia Britain Education Center (IBEC) yang sudah berdiri sejak 1998.
Vita Cahyarani membagikan kisah inspiratifnya sebelum menempuh pendidikan di jurusan MA Media and Communication University of Leeds. Sebelumnya, dia berkuliah di Universitas Airlangga Surabaya dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi.
"Sebelumnya saya pernah bekerja selama 3 sampai 4 tahun di Indonesia, tepatnya di bidang kreatif, seperti marketing and social media agency sebagai copywriter,” ucap Vita.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Dirinya mengambil jurusan Media and Communication karena merasa jurusan tersebut masih berhubungan dengan jurusannya saat kuliah S1.
“Sebelum saya berkuliah di Leeds saya melihat modul terlebih dulu, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Selain itu juga saya mencari tahu perbedaan sistem belajar antara Indonesia dan Inggris,” ungkapnya.
Yang menjadi pertimbangan lainnya yaitu, dari ranking kampus dan jurusannya. Karena baginya bisa saja ranking kampusnya baik, tetapi jurusannya tidak, begitupun sebaliknya.
"Leeds masuk ke dalam Russell Group Universities dalam hal teaching dan research lebih unggul. Hal ini menjadi keyakinan juga bahwa lecturer atau dosen yang mengajar adalah yang berpengalaman dan ahli di bidangnya,” tuturnya.
Menjadi salah satu mahasiswa muslim dan harus tetap menjalankan ibadah puasa di Inggris tentu bukanlah hal berat baginya. Sebab fasilitas ibadah yang ada di kampusnyanya cukup mumpuni.
“Ada Green Room yang merupakan tempat ibadah utama yang cukup luas, bentuknya seperti musala besar. Tetapi beberapa gedung juga memiliki Quite Room atau Prayers Room yang terletak di perpustakaan," jelasnya.
Tidak hanya untuk agama Islam saja, fasilitas serupa juga disediakan untuk agama lainnya. Berbeda dengan Vita, Anastasia Stephanie mahasiswa jurusan MSCi Food Science asal Indonesia lainnya yang juga berkuliah di Leeds bercerita kalau dirinya sudah lima tahun berada di Leeds.
“Bagi saya, jika dibandingkan dengan kota lainnya, Leeds lebih student friendly. Sangat menyenangkan menjadi mahasiswa di Leeds, karena segalanya lebih murah dari kota lain," terangnya.
Dia menceritakan kenapa dirinya memilih berkuliah di Leeds.
Sebelum memilih Leeds dirinya juga sudah terlebih dahulu membandingkan berbagai aspek, apalagi Inggris memiliki nilai lebih karena merupakan negara yang unggul dalam hal pendidikan.
“Pengalaman saya menjadi siswa di sini sangat berbeda dengan siswa di Indonesia. Sebab mereka sangat ramah dan juga menyambut dengan berbagai kegiatan, khususnya untuk siswa pertukaran," ujarnya. [jat]