Akhlak.id | Membaca Alquran adalah salah satu bentuk ibadah dalam umat Islam. Tentunya, ada adab membaca Alquran yang baik dan perlu dicontoh sebagai umat muslimin dan muslimat.
Agama Islam mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Baca Juga:
Pemkab Bantul Selenggarakan Lomba MTQ untuk Pembentukan Karakter Generasi Muda
Termasuk tentang tata krama adab membaca Al-Quran.
Karena itu kita harus mengikuti ajaran-Nya serta menjadi Al-Quran sebagai pedoman dalam hidup.
Kita harus selalu untuk selalu membaca, melafalkannya setiap hari, agar kita bisa lebih dekat dengan Allah SAW.
Baca Juga:
Mobil Hias Kafilah Kalimantan Tengah Raih Juara Ketiga di MTQ Nasional
Manfaat Membaca Alquran
Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kitab suci ini dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan, agar memperoleh berkah di dunia maupun akhirat.
Barangsiapa yang membaca, mempelajari, serta mengamalkan isi yang terkandung di dalam Alquran, maka ia akan memperoleh manfaatnya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya." (HR. Imam Muslim).
Adab Membaca Alquran dalam Islam
Sebagai orang Muslim yang taat dan baik, perlu melakukan adab yang baik dan benar saat membaca Alquran.
Selain harus menutup aurat, ada adab lainnya yang perlu diikuti agar manfaat membaca Alquran dapat dirasakan.
Mari ikuti adab membaca Alquran menurut Islam dengan tepat dan benar, antara lain:
1. Membersihkan Mulut
Adab membaca Alquran yang pertama yakni dengan menjaga kebersihan mulut.
Membersihkan mulut termasuk dalam adab dalam membaca Alquran.
Hal ini dikarenakan mulut sebagai tempat makharijul huruf atau tempatnya keluar huruf dalam Alquran.
Mengutip AZ Islam, sunnah hukumnya menjaga kebersihan mulut sebelum membaca kitab suci Alquran.
Dalam keadaan mulut yang bersih, kita juga akan nyaman dan percaya diri untuk membaca Alquran.
Seperti dalam hadits Rasulullah berkata,
"Dulu, jika Nabi terbangun di malam hari, maka dia menyikat mulutnya dengan siwak." (HR Bukhari dan Muslim)
Cobalah untuk menggosok gigi dengan siwak dengan dahan atau akar dari pohon Salvadora persica untuk membersihkan gigi, gusi, dan mulut.
2. Dalam Keadaan Bersuci
Sebelum memulai membaca kitab suci ini, seseorang harus dalam kondisi bersuci, baik dalam pakaian maupun berwudhu yang merupakan prasyarat dari setiap ibadah.
Alquran adalah kitab suci yang mulia dan kewajiban umat Muslim untuk menjaganya dengan baik.
Salah satu adab membaca Alquran berikutnya adalah dengan berwudhu.
Rasulullah SAW bersabda,
"Jika ada seseorang berwudhu dengan membaguskan wudhu'nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya.” (HR. Muslim).
Ayat ini menekankan pada kehormatan besar sebagai Muslim untuk menunjukkan rasa hormat yang luar biasa terhadap-Nya.
Untuk anak-anak sendiri, wudhu bukanlah kewajiban, namun kita perlu mengajarkan mereka untuk tahu etika dan adab membaca Alquran.
3. Duduk Tegak Menghadap Kiblat
Karena Alquran adalah bentuk ibadah, cobalah untuk duduk menghadap kiblat.
Melansir Tanfond Online, arah suci atau kiblat umat Islami adalah menuju Mekah, atau lebih tepatnya, menuju Kabah suci di Mekah.
Ini merupakan adab membaca Alquran yang berikutnya dalam Islam.
Alquran bukanlah sembarang buku biasa, melainkan kitab suci yang diturunkan dari Allah SWT.
Karenanya, sebagai umat Muslim kita harus menghargainya dengan duduk di tempat yang layak dan dalam posisi tegak.
Selain itu, seseorang juga harus duduk dengan penuh perhatian, menghadap kiblat, sambil memegang Alquran di tangannya untuk memulai membaca dan melafalkannya.
4. Membaca Ta'awudz
Jika kita ingin membaca Alquran, kita harus membaca Ta'awudz terlebih dahulu.
Taawuz atau Ta'awudz adalah doa memohon perlindungan kepada Allah SAW dari setan yang terkutuk.
Meski hukumnya sunnah, adab membaca Alquran ini tentu menjadi langkah berikutnya yang harus diterapkan.
Menurut Jumhur (mayoritas ulama), bacaan ta'awudz adalah seperti “a’udzu billahi, inasy syaithonir rajiim”,
yang artinya adalah "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Adapun perintah membaca Ta'awudz disebutkan pada ayat di bawah ini:
"Jadi ketika seseorang membaca Al-Qur'an, [pertama] berlindung kepada Allah dari Setan, diusir [dari rahmat-Nya]." (Q.S. An-Nahl: 98)
5. Tartil Alquran
Adab membaca Alquran berikutnya adalah dengan memerhatikan cara membacanya.
Jika ingin membaca Alquran, harus memilih tempat yang tenang dan membacanya secara perlahan (tartil).
Mengutip Al Hasanah, tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Serta, membaca secara perlahan akan membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi maknanya.
Karena hukum membaca Al-Qur'an pelan-pelan (tartil) adalah sunnah dan makruh jika membacanya dengan cepat.
Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an di bawah ini:
"Atau tambahkan, dan bacalah Al-Qur'an dengan bacaan yang terukur." (Q.S. Al-Muzzamil: 4)
6. Memegang dengan Tangan Kanan
Dengan memenuhi Sunnah Nabi, seseorang harus memegang Alquran di tangan kanannya untuk menunjukkan adab membaca Alquran berikutnya.
Diriwayatkan oleh Hazrat A`ishah (R.A):
“Nabi SAW menggunakan tangan kanannya untuk mengoleskan parfum, makan, dan menggunakan tangan kirinya di toilet atau saat menghilangkan kotoran.” (Abu Dawood)
Artinya, "Rasulullah SAW selalu menggunakan tangan kanan-Nya dalam melakukan pekerjaan hasan (kebaikan) dan menggunakan tangan kiri-Nya untuk melakukan perbuatan lain."
Oleh karena itu, seseorang harus menggunakan tangan kanannya saat memegang dan membaca ayat suci Alquran.
7. Memerhatikan Hukum Tajwid
Adab membaca Alquran yakni dengan mpererhatikan hukum bacaan (tajwid) dalam setiap ayat ketika membaca Alquran.
Alquran harus dibaca dengan hati-hati dalam hal pengucapan yang benar.
Karena bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kompleks dan sedikit kesalahan dapat menyebabkan perubahan dalam arti sebenarnya dari kata-kata tersebut.
Selain itu juga harus dibaca dengan nada yang sangat pas, karena Rasulullah SAW telah meriwayatkan:
"Dia bukan salah satu dari kita yang tidak membuat suaranya indah dengan Alquran," (Bukhari Muslim).
Mengiramakan yang dimaksud berarti harus menunjukkan kesedihan dan menampakkan kekhusyukan, serta memerhatikan tajwidnya dengan baik saat membaca Alquran.
Oleh karena itu, membaca kitab suci Allah SWT ini sangat membawa keberkahan untuk kita.
8. Istirahat ketika Mengantuk
Adab membaca Alquran satu ini juga perlu diperhatikan, ya.
Jika sudah mengantuk, kita harus berhenti membacanya karena itu hukumnya sunnah dan Rasulullah pernah bersabda:
“Jika salah satu dari kalian terbangun di malam hari, maka verbal kalian terasa sulit untuk membaca Al-Qur'an hingga kalian tidak menyadari apa yang kalian baca, maka kalian harus berbaring (tidur)”. (HR Muslim)
Dahulu, para sahabat sangat rajin menghafal, murojaah dan membaca Alquran
Mereka selalu mengisi hari-hari mereka dengan membaca Alquran. Tetapi, jika mereka mengantuk, mereka akan berhenti membaca Alquran dan beristirahat.
9. Menutup dengan Doa
Mengutip Quran Reading, pada akhir proses membaca Alquran, seseorang disarankan untuk mengatakan hal berikut:
“Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin”
Yang artinya adalah, “Maha benar Allah Yang Maha Agung dan Rasulnya yang mulia telah menyampaikan dan kami atas hal itu termasuk orang-orang yang bersaksi.”
Menurut Syaikh Muhammad Makki dalam kitab Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit Tajwid, ini dianjurkan untuk doa penutup dalam adab membaca Alquran.
Itulah 9 adab membaca Alquran dalam Islam yang baik dan benar.
Membaca Alquran sepatutnya diiringi dengan adab yang baik agar mendapatkan manfaat dan kebaikannya secara maksimal. [jat]