Akhlak.id | Tak sedikit orang yang mengira bahwa menjadi anggota TNI-Polri, memerlukan modal besar atau memiliki latar belakang keluarga terpandang. Namun, hal itu ditampik oleh sosok Polisi Wanita atau Polwan inspiratif satu ini.
Banyak yang menyangka ia adalah anak orang kaya, karena bisa menjadi anggota Polisi. Namun semua prasangka itu adalah salah besar
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
Rupanya Polwan ini berasal dari keluarga sederhana. Bahkan ibunya berprofesi sebagai seorang pemulung dan ayahnya sopir truk.
Sejak kecil ia telah terbiasa membantu orangtunya mengumpulkan botol bekas atau dikenal juga barang bekas dan rongsokan.
Simak kisah inspiratif sang Polwan berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @abdinegara_cantik, Selasa (9/5).
Baca Juga:
Tokoh Agama Papua Apresiasi Keberhasilan Ops Damai Cartenz-2024 dalam Menciptakan Kedamaian dan Keamanan Papua
Disangka Anak Orang Kaya
Seorang Polwan membagikan salah satu pengalamannya menjadi anggota Polri. Polwan yang di seragam dinasnya tertulis nama Kudadiri itu mengaku banyak disangka orang berasal dari keluarga berada, sehingga bisa lolos jadi Polisi.
"Semoga video ini bisa bermanfaat dan bisa bangkitkan semangat kalian meraih impian 🙏," tulis dalam caption akun @abdinegara_cantik.
Polwan dengan pangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) itu akhirnya mencurahkan kenangan masa kecilnya saat masih susah.
"Enak banget ya sudah jadi Polwan, pasti dari keluarga 'ada'," tulis dalam keterangan badan video.
Ibu Pemulung, Ayah Sopir Truk
Namun rupanya prasangka orang-orang yang mengira dirinya anak orang kaya sehingga bisa masuk jadi anggota Polri salah besar. Rupanya dia berasal dari keluarga ekonomi bawah.
Sang ibu merupakan seorang pemulung. Kudadiri bahkan mengunggah potret saat masih belia, serta ibundanya yang berada di tumpukan sampah bersama para rekannya.
Sementara sang ayah, berprofesi sebagai sopir truk panjang. Demi memenuhi kebutuhan, sang ibu juga beternak. Kudadiri lantas ikut membantu mengumpulkan botol setiap pulang sekolah.
"Dia enggak tahu kalau mamak cuman pemulung + besarkan ternak demi sekolahin kami ber-4. Bapak sopir truk panjang. Habis pulang sekolah pasti langsung urus si Pina, bantu bereskan botot," sambungnya.
Dihina Tidak Akan Bisa jadi Polisi
Tak berhenti di situ, semasa masih sekolah pun Kudadiri tak lepas dari cemoohan sejumlah orang. Cita-citanya untuk menjadi seorang anggota Polisi, jadi bahan ejekan.
Seakan menghakimi, mereka meminta Kudadiri untuk sadar diri tidak akan bisa jadi Polisi. Beruntunglah kini wanita cantik itu berhasil membungkam dengan sebuah keberhasilan nyata dan mampu menjadi Polwan berpangkat Aiptu.
"Dia enggak tahu kalau dulu dicemooh orang, bakalan enggak bisa jadi Polwan karena orang susah dan sakitnya bukan main Ai boto lungun do au (sadar diri), siboto susah do au, sadar diri do au, berjuang asa gabe jolma," pungkasnya. [jat]