Akhlak.id | Pada tahun 2014 lalu, sebuah foto seorang wisudawati diantar oleh tukang becak mendadak viral di media sosial. Wisudawati tersebut bernama Raeni dan tukang becak yang mengantar itu adalah Mugiono, ayahnya.
Raeni memang berasal dari keluarga kurang mampu. Sang ayah hanyalah seorang tukang becak dengan penghasilan tan tentu.
Baca Juga:
Juarai Miss Indonesia 2024, Inilah Profil Monica Sembiring
Sebagai tambahan untuk mencukupi biaya hidup, ayahnya juga bekerja sebagai penjaga sekolah dengan gaji hanya Rp 450.000 per bulan.
Kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan tak lantas membuat Raeni berkecil hati, dia tetap pantang menyerah untuk mengejar cita-citanya.
Wanita yang terkenal cerdas ini ingin sekali mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
Baca Juga:
Raih Gelar Master SDM dari AS, Penerima Beasiswa LPDP Maria Jochu Kembali ke Papua Jadi Lurah
Dengan mengikuti beasiswa bidik misi, dia berhasil masuk menjadi salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Akutansi di Universitas Negeri Semarang. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan.
Raeni pun giat belajar dan tetap berprestasi, bahkan dia pernah mendapatkan indeks prestasi sempurna.
Prestasi yang gemilang itu dipertahankannya hingga lulus.
Saat kelulusan pada tanggal 10 Juni 2014, dia berhasil menjadi wisudawati terbaik dengan IPK mendekati sempurna, yaitu 3,96. Tentu saja prestasi tersebut membuat orangtuanya begitu bersyukur dan bangga dengan anak bungsunya itu.
Tak puas sampai di situ saja Raeni juga mendapatkan beasiswa LPDP untuk meneruskan pendidikan S2-nya di Birmingham, Inggris. Setelah lulus pendidikan magister, dia pun diangkat menjadi pengajar di almamaternya.
Sungguh mengharukan bukan, kisah inspiratif dan motivasi dari kehidupan nyata Raeni ini? Selain berkeinginan kuat dan tidak mudah putus asa, rahasia sukesnya yang lain adalah mempunyai manajemen waktu yang baik.
Diketahui saat berkuliah, dia tidak hanya rajin untuk belajar, tetapi juga aktif berorganisasi dan membantu orangtuanya.
Apabila kamu mempunyai nasib yang sama dengannya, janganlah berkecil hati. Kamu harus selalu ingat bahwa di mana ada kemauan, pasti akan ada jalan yang dibukakan untukmu.
Kuncinya jangan mudah menyerah karena kamu tidak tahu seberapa dekat kamu dengan kesuksesan kalau memustuskan berhenti di tengah jalan. [jat]