UMKM.WahanaNews.co | UMKM di Banyuwangi Kembali menemukan ritme usaha setelah dihantam pandemi COVID-19. Salah satunya, usaha kerupuk ikan milik Tumijan dari Desa Bunder, Kecamatan Kabat.
Sempat mengalami kelesuan selama masa pandemi, Tumijan mengaku bisnisnya kini secara perlahan berangsur pulih, meski belum pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
"Alhamdulillah, produksi kami mulai normal lagi. Keuntungan juga mulai naik. Tapi masih belum seperti dulu sebelum pandemi," tutur Tumijan pemilik UD Surya Jaya saat dikunjungi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di sela program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Jumat (29/7/2022).
Setiap hari, Tumijan bisa menghabiskan 5-6 kuintal tepung terigu dan puluhan kilogram ikan tenggiri untuk memproduksi berbagai bentuk kerupuk ikan. Ada precet, cincin, ulir dan masih banyak lainnya.
"Keuntungan kami rata-rata Rp 400.000 per hari atau sekitar Rp 12 juta per bulan," ujar Tumijan.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Sebelum pandemi, Tumijan mengaku bisa meraih keuntungan hingga dua kali lipatnya, yakni Rp 800.000/hari. Meski belum sepenuhnya pulih, Tumijan bersyukur usahanya sudah kembali bergeliat.
"Ini sudah lumayan daripada saat puncak pandemi dua tahun lalu. Saat itu pesanan menurun drastis. Pendapatan kami pun ikut terpengaruh," ujarnya.
Tekstur yang renyah dipadu rasa ikan yang gurih, membuat kerupuk ikan produksi Tumijan banyak diminati masyarakat. Selain wilayah Banyuwangi, kerupuk ikan produksinya juga merambah ke sejumlah daerah, seperti Malang, Jember dan Situbondo.