UMKM.WahanaNews.co | Sejumlah strategi penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai membuahkan hasil.
Hal ini terlihat dari realisasi KUR sektor kelautan dan perikanan triwulan I (Januari-Maret) tahun 2022 sebesar Rp2,46 triliun. Jumlah ini meningkat 35,71% dibanding realisasi KUR periode yang sama tahun 2021.
Baca Juga:
Penenun Songket Sambas Manfaatkan KUR Bank Kalbar Syariah untuk Kembangkan Usaha Wastara
"Tahun lalu di triwulan 1 sebesar Rp1,81 triliun. Alhamdulillah tahun ini meningkat drastis," jelas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Tak hanya dari sisi nilai, penerima KUR di triwulan 1 2022 juga meningkat hingga 14,14% dibanding tahun lalu. Artati mengungkapkan, jika tahun lalu penerima KUR 53.460 di triwulan pertama, tahun ini menjadi 61.019 debitur, atau semakin banyak pelaku usaha yang mengakses pembiayaan dari negara.
"Ini menunjukkan kehadiran negara dalam menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM perikanan di masa pandemi," sambungnya.
Baca Juga:
Pemerintah Kalsel dan BLU PIP Tandatangani Kerja Sama Pembiayaan Ultra Mikro
Berdasarkan bidang usahanya, penyaluran KUR terbesar adalah pada usaha budidaya sebesar Rp871,38 miliar, disusul usaha pengolahan dan pemasaran sebesar Rp870,99 miliar, dan usaha penangkapan sebesar Rp547,56 miliar. Kemudian dari sisi sebarannya, penyaluran KUR terbesar berturut-turut ditempati oleh Provinsi Jawa Tengah dengan Rp362,3 miliar, Jawa Timur Rp354,8 miliar, Sulawesi Selatan Rp239,4 miliar, dan Jawa Barat Rp230,9 miliar.
Berdasarkan skema KUR yang disalurkan, sebanyak 85,1% mengakses KUR Mikro dengan plafon maksimal Rp100 juta, dan sisanya sebanyak 14,9% mengakses skema KUR Kecil dengan plafon maksimal Rp500 juta.
"Yang menarik dan menjadi kabar gembira lainnya ialah pertumbuhan realisasi KUR terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara yaitu 92,0%," jelas Artati.