UMKM.WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah memiliki nomor induk berusaha (NIB) untuk segera mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau bank penyalur KUR lainnya.
Jokowi mengatakan, fasilitas KUR bagi pelaku usaha tersebut harus dimanfaatkan karena bunganya masih terbilang rendah yakni sebesar 3 persen per tahun karena ditopang oleh dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
"Jadi kalau sudah pegang ini (NIB), dan peluang usahanya ada, peluang pasarnya ada, segera Bapak Ibu semuanya berbondong-bondong ke BRI atau ke bank-bank lain yang menyalurkan kredit KUR," kata Jokowi saat memberikan NIB ke pelaku UMKM di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
"Mumpung, karena ini dana PEN dana pemulihan ekonomi karena pandemi kemarin, mumpung bunganya masih 3 persen per tahun," imbuh Jokowi.
Jokowi mengatakan, bila tidak disubsidi pemerintah, bunga KUR dapat mencapai 16 persen dan belum tentu subsidi tersebut tetap digelontorkan untuk tahun depan.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
"Kalau kita masih memiliki anggaran, ya akan diteruskan, APBN-nya ada diteruskan karena duit subsidi buat KUR ini juga bukan miliar tapi sudah triliunan," kata Jokowi.
Mantan wali kota Solo itu menuturkan, pemerintah menganggarkan KUR sebesar Rp 373 triliun pada tahun ini di mana tingkat realisasinya belum mencapai separuhnya, atau sekitar 49 persen.
Artinya, masih ada sekitar Rp 185 triliun dana KUR yang berada di bank dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.
Namun, ia mengingatkan agar rencana pengajuan KUR tersebut mesti dilandasi oleh kalkulasi matang supaya para pelaku usaha dapat mengembalikan dana yang dipinjamkan.
"Jangan asal ngambil. Ada peluang dapat Rp 200 juta ambil Rp 200 juta, Rp 100 jutanya untuk beli mobil, saya jamin enggak bisa mengembalikan, saya yang jamin enggak akan mungkin bisa dikembalikan," ujar Jokowi.[zbr]