UMKM.WahanaNews.co | Pekan Majafest 23-27 Agustus 2022 sukses menggairahkan sektor pariwisata dan UMKM di Kabupaten Mojokerto. Event akbar yang menelan anggaran Rp 1,9 miliar ini menjadi daya tarik para wisatawan dari luar daerah.
Lima hari Majafest 2022 yang dipusatkan di Lapangan Desa Trawas dan Lapangan Paseban Agung di Desa/Kecamatan Trawas diisi dengan berbagai acara menarik.
Baca Juga:
Disbudporapar Surabaya Gelar Teatrikal Refleksi Perobekan Bendera di Hotel Majapahit
Mulai dari pameran pameran wisata, budaya dan ekonomi kreatif, festival makanan khas Kabupaten Mojokerto, pemecahan rekor MURI mengulek sambal wader dalam 1.035 layah dan peragaan busana batik dan tenun khas Kabupaten Mojokerto.
Majafest 2022 ditutup dengan Tourism Award atau malam penganugerahan para pegiat wisata, seni dan budaya di Kabupaten Mojokerto.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan penghargaan kepada pengelola wisata alam terbaik, wisata buatan terbaik, desa wisata terbaik dan wisata religi terbaik. Beberapa hotel dan restoran terbaik juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Ikfina.
Baca Juga:
Kapolsek di Mojokerto Ditemukan Meninggal, Diduga Gantung Diri
Ia juga memberikan penghargaan kepada kelompok pelestari budaya, tokoh pariwisata inspiratif, tokoh ekonomi kreatif seni pertunjukan dan tokoh ekonomi suksetor arsitektur. Bahkan, penghargaan seumur hidup juga diberikan kepada tokoh penggerak budaya, tokoh pelestari lingkungan dan tokoh inspiratif perempuan.
"Kegiatan ini (Majafest) memang untuk meningkatkan daya jual dan daya saing seluruh potensi di Kabupaten Mojokerto," kata Ikfina, Senin (29/8/2022).
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini bersyukur Majafest 2022 berlangsung sukses. Karena antusias masyarakat yang besar. Oleh sebab itu, event serupa akan digelar lebih meriah tahun depan melibatkan lebih banyak pihak. Baik dari sektor pariwisata, UMKM, kesenian dan kebudayaan.
"Keinginan saya acara Majafest ini menjadi event yang paling ditunggu oleh masyarakat. Tahun depan kami akan membuat event Majafest kembali yang lebih meriah lagi," jelasnya.
Penutupan Majafest 2022 di Lapangan Paseban Agung kian meriah dengan penampilan pedangdut Happy Asmara. Lapangan di Desa/Kecamatan Trawas itu dibanjiri pengunjung. Happy membawakan lagu Satru 2, Top-topan, Lemah Teles, Tiara, Ojo Dibandingke, serta Madiun Ngawi.
Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Norman Handhito menjelaskan Majafest 2022 menelan dana Rp 1.932.843.200 dari APBD. Secara terbuka ia menjabarkan penggunaan anggaran tersebut. Yaitu untuk sewa bangunan terbuka Rp 477.577.500, jasa penampil seni Rp 202 juta, penyelenggara acara Rp 200 juta, banner Rp 18 juta, leaflet brosur Rp 4 juta, materai Rp 308 ribu, BBM Rp 8 juta.
Juga untuk pigora Rp 10.125.000, hand sanitizer, masker dan obat Rp 1,5 juta, kain batik Rp 25.829.700, kaus Rp 150.524.325, kain katun Rp 4,8 juta, fotocopy Rp 920 ribu, cobek Rp 19.092.000, alat tulis kantor Rp 898.750, topi Rp 14.375.000, konsumsi Rp 160.580.925, cetak sertifikat Rp 1,6 juta, cetak kartu pengenal Rp 1,65 juta, penyelenggara acara Rp 185.148.000, keamanan kebersihan dan kesehatan Rp 20 juta.
Selain itu, untuk dokumentasi Rp 30.414.000, dokumentasi kamera 360 Rp 10 juta, iklan media cetak dan Online Rp 44 juta, iklan influencer Rp 25 juta, live streaming Rp 6 juta, ikan radio Rp 7,5 juta, iklan pers Rp 8 juta, iklan IG Majafest Rp 4 juta, jasa petugas media dinas Rp 5 juta, sewa minibus Rp 7,5 juta, paper bag Rp 13 juta, piala Rp 18 juta, serta hadiah dan uang pembinaan Rp 247.500.000.
"Majafest menjadi salah satu daya tarik pariwisata selama 5 hari. Saya bertemu dengan pengunjung dari Surabaya dan lokal Mojokerto," terangnya.
Norman bakal menganalisis dampak positif Majafest 2022 terhadap sektor pariwisata maupun ekonomi. Data sementara yang ia peroleh, omzet para pedagang street food selama 5 hari pameran di Lapangan Desa Trawas mencapai Rp 90 juta. Itu belum termasuk omzet para perajin batik dan tenun, pengelola hotel dan penginapan, serta para pelaku ekonomi kreatif.
"Kami belum menghitung berapa nilai transaksi penginapan dan hotel, maupun pameran wisata budaya dan ekonomi kreatif. Omzet street food saja Rp 90 juta. Belum lagi penjualan batik yang mencapai ratusan juta," tandasnya.[zbr]