WahanaNews.co | Sejak dirilis tahun 2020 lalu, permintaan kopi jenis robusta asal Desa Cigemblong, Lebak terus meningkat. Kini kopi asal Lebak itu sudah dipasarkan hingga daerah Jabodetabek.
Salah satu pelaku UMKM Desa Cigemblong Muhdi mengatakan, pertama kali rilis kopi dijual di pasar sekitar Kabupaten Lebak saja. Dirinya tak menyangka jika produk UMKM desanya dilirik oleh daerah lain.
"Sudah ngirim ke Jakarta, Bandung, Tangerang. Sebelumnya hanya di sekitar Malimping atau Rangkasbitung. (Pengiriman) Bagaimana permintaan saja, mintanya berapa kilo nanti dikirim," katanya kepada detikcom ditemui di Pasar Tani, Plaza Lebak, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kata Muhdi, Kopi Cigemblong ditanam di atas lahan milik perhutanan sosial seluas 5 hektar. Lahan itu berada di atas Gunung Malang, Lebak dengan ketinggian 600-900 MDPL.
"Dalam satu tahun, dari 1.000 pohon kopi bisa panen 5 ton biji kopi," ujarnya.
Lebih lanjut, Muhdi mengatakan, proses produksi dilakukan setiap Minggu. Dalam satu kali produksi menghasilkan 50 Kg bubuk kopi. Bubuk kopi kemudian dikemas dalam ukuran 500 gram dan dibandrol Rp 15.000.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Setelah panen, kemudian masuk proses roasting kami lakukan secara tradisional, dibakar di glundung emas pakai kayu bakar," tambahnya.
"Keuntungannya bisa belasan juta, yah lumayan. Kalau jualan di Pasar Tani ini, kita bisa raup keuntungan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari," pungkasnya.
[kaf]