UMKM.WahanaNews.co | Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM dinilai harus mendapatkan perhatian dan fasilitas oleh pemerintah.
Hal ini sejalan dengan transformasi dan hilirisasi produk dalam negeri yang harus diprioritaskan untuk mengurangi ketergantungan barang impor. Menurut Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar Muhanmad Misbakhun, UMKM juga harus tersentuh oleh ekonomi digital agar bisa berkembang pesat.
Baca Juga:
Milenial PNM Bersama Siswa SLB Rawinala, Jakarta Timur, Peringati HUT Ke-25
Misbakhun menyebut dibutuhkan bauran kebijakan yang tepat dan sinergi yang kuat antara otoritas fiskal moneter dan sektor keuangan untuk mendorong perekonomian nasional.
"Sinergi erat antara otoritas fiskal, moneter dan keuangan ini diharapkan bisa jadi modal yang kuat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," jelasnya dalam webinar 'Ekspansi kredit sektor UMKM di tengah ancaman inflasi', Rabu (21/9/2022).
Kepala Divisi Pengawasan dan Monitoring 1 PNM PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Octo Wibisono mengungkapkan pihaknya tak cuma memberikan pendanaan tapi juga pelatihan, meningkatkan mental pengusaha, dan pengembangan usaha.
Baca Juga:
Dampingi Kehadiran Presiden Jokowi di Kota Bekasi, Pj Wali Kota Bilang Begini
"Pola pembiayaan UMKM kami berikan mereka modal sosial, kita bentuk agar bisa mencari usaha sinergi bisnis sehingga lebih kuat untuk menghadapi era ketidakpastian seperti sekarang," jelasnya.
PNM juga terus mendorong masyarakat agar lebih sejahtera dengan produk Mekaar atau produk pembiayaan khusus ke sektor Ultra Mikro.
"Setelah mereka berkembang ada program selanjutnya yang disebut Ulam untuk nasabah yang sebelumnya sudah lulus dan naik kelas. Kami di PNM didukung lebih dari 60 ribu pegawai di mana jaringan kantor lebih dari 4 ribu baik kantor cabang atau unit layanan," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang jasa Keuangan dan Pasar Modal, Suminto menyebutkan saat ini memang UMKM sedang menghadapi tantangan yang besar. Menurut dia tak cuma UMKM di Indonesia yang kinerja sektor UMKMnya menurun tapi juga di negara maju dan negara berkembang.
Dia mengungkapkan ketidakpastian global ini turut membuat banyak negara mengalami inflasi seperti Argentina 50% dan Turki 30%.
"Sektor UMKM juga menghadapi tekanan inflasi. Namun di Indonesia masih dalam kategori aman karena perekonomian masih menunjukkan kinerja yang cukup baik," jelasnya.
Menurut Suminto kebijakan fiskal pemerintah bisa jadi peredam efek kejut untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Ini termasuk dukungan untuk lingkungan dunia usaha seperti UMKM.[zbr]