UMKM.WahanaNews.co | Petinggi negara yang hadir dalam Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia mendorong transformasi agar dapat menghasilkan ekosistem dan ekonomi digital yang lebih baik.
Selasa (5/4), pertemuan DEWG Presidensi G20 berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 29-30 Maret 2022 lalu. Pertemuan ini membahas tiga isu prioritas, yakni konektivitas dan pemulihan pasca pandemi covid-19, kecakapan dan literasi digital, serta arus data lintas negara.
Baca Juga:
Rusia: Presidensi Indonesia Sukses Jaga G20 Tanpa Politisasi
Dalam pertemuan itu, delegasi negara-negara anggota G20 sepakat bahwa ketersediaan akses telekomunikasi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat sangat penting. Hal itu khususnya untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kelompok rentan.
Sementara, delegasi negara yang hadir juga sepakat kecakapan dan literasi penting untuk mengembangkan ekosistem digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan para delegasi memberikan catatan penting terhadap partisipasi kelompok rentan untuk menjembatani kesenjangan digital, kesenjangan kecakapan digital, dan usaha untuk mengurangi ketidaksetaraan.
Baca Juga:
Perekonomian Nasional Diyakini Mampu Lewati Hadangan “Awan Gelap” Ekonomi Global 2023
Kemudian, peserta yang hadir juga sepakat bahwa tata kelola data sangat dibutuhkan untuk mendukung perlindungan data pribadi.
Secara total, terdapat empat pertemuan untuk DEWG dalam Presidensi G20. Pertemuan ketiga akan diadakan secara tatap muka di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 20-21 Juli 2022.
Lalu, DEWG terakhir akan berlangsung di Bali pada 29-30 Agustus 2022. Agenda ini juga akan dilakukan secara tatap muka.
Hasil pembahasan DEWG akan diajukan ke pertemuan tingkat menteri Digital Economy Ministerial Meeting dan akan menjadi konsep dasar Digital Ministerial Declaration pada September 2022.[zbr]