UMKM.WahanaNews.co | PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) memberikan 22 mesin jahit konveksi serta pelatihan desain ke ibu-ibu di Kabupaten Sinjai.
Bantuan disalurkan melalui lembaga pendidikan non formal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendekia Paripurna Bangsa yang bertempat di Kabupaten Sinjai.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kepala PKBM Cendekia Paripurna Bangsa, Mista mengungkapkan bantuan puluhan mesin jahit konveksi itu telah diberikan sejak tanggal 23 Juni 2022 lalu.
Disusul dengan pemberian pelatihan desain kepada 18 ibu rumah tangga yang memiliki kemampuan menjahit tapi tidak memiliki pekerjaan.
"Kami melihat potensi di sekitar kami banyak ibu-ibu yang menganggur tapi memiliki kemampuan menjahit, makanya kami berupaya bagaimana caranya agar bisa memberdayakan mereka," kata Mista dalam keterangan tertulis, Selasa (23/8/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sebelum mendapatkan pelatihan, PKBM Cendekia Paripurna Bangsa memiliki 2 mesin jahit dan menerima orderan jahitan seragam sekolah, itu pun hanya satuan saja.
Tak hanya itu, mereka dulunya hanya bisa menjahit satu motif baju yang monoton dengan penghasilan sebesar Rp 2 Juta per bulan.
Namun berkat dukungan dari PLN, ibu-ibu di PKBM Cendekia yang memiliki talenta menjahit secara profesional, kini sudah memiliki bekal pengetahuan tambahan untuk membuat desain yang bernilai seni.
"Setelah ada pelatihan ini kami sudah tahu beberapa macam komposisi kain yang bisa dipadukan dengan kain lainnya. Jadi bukan seragam sekolah saja yang bisa kami kerjakan, tapi insya Allah lebih beragam," ungkap Mista.
Ia juga membeberkan PKBM Cendekia akan membuat sebuah brand khas Kabupaten Sinjai yang nantinya akan menghasilkan produk dengan corak lontara yang bisa menjadi salah satu kebanggaan daerah. Mista mengatakan dukungan dari PLN tidak hanya berupa pelatihan saja, tapi juga puluhan mesin jahit konveksi.
"Kalau sebelumnya hanya memakai manual, mesin yang pakai kaki. Sekarang memakai listrik jadi cepat dan bagus hasilnya. Banyak juga yang bisa dikerjakan, banyak proyek yang bisa kita terima, sudah bisa skala besar," ujarnya.
Menurut dia, awalnya orderan jahitan yang bisa dikerjakan hanya skala rumahan saja, biasanya hanya sepasang atau dua pasang seragam sekolah per hari.
Terbaru, UMKM ini sudah mampu mengerjakan hingga ratusan lembar dalam jangka waktu sebulan dengan penghasilan lima kali lipat dari sebelumnya, yakni sebesar Rp 10 juta per bulan.
"Alhamdulillah karena sudah yang bisa kami kerjakan, jadi orderan meningkat pesat. Otomatis menambah penghasilan juga," pungkas Mista.
Sebagai informasi, pelatihan menjahit itu dimentori oleh seorang instruktur fashion dan penggiat seni kondang dari Ibu Kota Jakarta, Amalia Sigit yang didatangkan langsung oleh PLN pada 20-23 Juli yang lalu.
Usai pelatihan tersebut, PKBM Cendekia Paripurna Bangsa berkolaborasi dengan PLN menggelar kegiatan Cendekia Fashion Week yang dirangkaikan dengan peresmian UMKM Cendekia Konveksi di Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai.
PLN berharap dengan adanya bantuan ini, UMKM Cendekia Konveksi nantinya dapat menghasilkan produk sesuai selera pasar sehingga secara kualitas bisa bersaing dengan produk lainnya.[zbr]