UMKM.WahanaNews.co | Banyak diaspora dari Indonesia yang sukses berbisnis di negeri orang. Salah satunya adalah Alex Chu, yang kini punya tiga perusahaan di Hong Kong.
Alex Chu merupakan keturunan Indonesia yang sudah lama tinggal di Hong Kong. Dia adalah adalah generasi kedua dari pasangan diaspora Indonesia, dan telah mendirikan tiga perusahaan keluarga yakni Surya Trading Company Ltd (Surya Trading), Forever Harvest Corporation Limited (Forever Harvest) dan Fast Access Corp Ltd (Fast Access).
Baca Juga:
BNI Blokir 214 Rekening Terindikasi Judi Online Hingga Juni 2024
Untuk Surya Trading, saat ini tercatat telah memiliki 10 toko dengan nama Surya Market yang menjual produk makanan, minuman dengan merek dan produksi buatan Indonesia.
Sementara itu, Forever Harvest merupakan supplier wholesale dari 80 toko rekanan di Hong Kong, selain itu Fast Access menjadi agen pengiriman uang ke Indonesia.
Adapun barang-barang yang diimpor oleh Surya Trading dari Indonesia ke Hong Kong adalah barang kebutuhan sehari-hari termasuk food and beverage produksi UMKM Indonesia. Melalui toko milik sendiri dan toko-toko afiliasi, Surya Trading memiliki target market lebih dari 170.000 PMI yang ada di Hong Kong.
Baca Juga:
Menko Airlangga Minta Masyarakat Pahami Dulu Manfaat Tapera
Surya Trading juga mendistribusikan produk-produk dari Indonesia tersebut ke sekitar Hong Kong dan menargetkan penduduk China sesuai dengan kualitas barang yang mereka inginkan. Dalam menjalankan bisnisnya, Alex juga secara langsung membantu UMKM Indonesia untuk masuk pasar Hong Kong, dimana ini adalah salah satu baktinya sebagai keturunan Indonesia yang menetap di Hong Kong.
Selain Surya Trading, Alex juga memiliki bisnis yang bergerak di bidang jasa pengiriman uang yaitu melalui perusahaan Fast Access. Sebagai agen pengiriman uang, Fast Access memiliki 88 sub agent yang membantu PMI dalam melakukan pengiriman uang, mengingat para PMI lebih nyaman untuk dibantu melalui jaringan orang Indonesia juga.
Berkat gaya bisnis yang kekeluargaan, Fast Access juga telah berhasil menggandeng sekitar 30.000 PMI sebagai nasabahnya, di mana volume kiriman uang rata-rata per bulan mencapai 70 juta dollar Hong Kong atau setara dengan Rp130 miliar. Saat ini, Fast Access juga telah menjadi partner BNI dalam melakukan kiriman uang dari Hong Kong ke Indonesia melalui system API yang aman dan juga real-time.
"Kami sangat berterima kasih terhadap semua dukungan yang telah BNI berikan kepada kami. Tentunya kami berharap hubungan kami dan BNI terus terjaga. Kami akan terus melakukan eksplorasi terkait produk Indonesia yang sekiranya dapat diterima di market Hong Kong," sebutnya dalam keterangan resmi, Minggu (10/4/2022).
Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan menyampaikan BNI berhasil menghubungkan diaspora dengan UMKM di Indonesia melalui diaspora loan. Melalui kemitraan ini, BNI juga mampu memastikan produk-produk lokal masuk ke supermarket di Hong Kong dengan target pasar orang Indonesia sekaligus penduduk lokal.
"Kami berharap ini menjadi sebuah kisah inspiratif bagi banyak diaspora sekaligus pelaku UMKM di Indonesia untuk terus menjawab peluang bisnis yang besar di luar negeri," ujarnya.
Kebijakan Ini yang membuat banyak orang membuat perusahaan di Hong Kong untuk mengimpor barang dan kemudian mengekspornya ke negara lain. Dia menyampaikan BNI pun proaktif mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia, untuk kemudian membuka usaha di Hong Kong dan lebih aktif mencari peluang-peluang ekspor produk buatan Indonesia.
"Salah satu bisnis yang kami lakukan di BNI Hong Kong adalah mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia, untuk kemudian membuka usaha di Hong Kong, dan kemudian kami biayai ekspor impornya, di mana induk perusahaannya dibiayai BNI di Indonesia, kemudian di Hong Kong kita biayai perusahaan trading arm nya. Inilah pada dasarnya bisnis utama pada BNI Hong Kong,” ujarnya.[zbr]