UMKM.WahanaNews.co | Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menggeber program pemulihan ekonomi berbasis UMKM. Kali ini melalui pergelaran "Banyuwangi Art Week" yang resmi dibuka di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Banyuwangi, Jumat (12/8).
Ada beragam produk UMKM, kuliner khas Banyuwangi, kopi lokal, hingga aksi seni tersaji di acara yang berlangsung sampai Senin (15/8). Menurut Ipuk acara ini salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi arus bawah di Banyuwangi.
Baca Juga:
Harris Bobihoe Ajak Pegawai dan Warga Beli Produk UMKM di Momen Lebaran Idulfitri
"Ini menjadi etalase bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan beragam produknya ke pangsa pasar yang lebih luas," ungkap Ipuk, Sabtu (13/8/2022).
Dengan memperkuat sektor UMKM tersebut, lanjut Ipuk, telah terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Yang selama pandemi COVID-19 mengalami minus 3,58 persen (2020), terbukti telah bangkit menjadi 4,08 persen (2021).
"Terima kasih kepada para pelaku UMKM yang telah bahu membahu, tanpa kenal lelah, menggerakkan perekonomian. Berkat bapak/ ibu semua, ekonomi Banyuwangi berhasil rebound," ungkap Ipuk.
Baca Juga:
UMKM Jawa Timur Berhasil Ekspor Perdana Gerabah Inovatif ke Jepang
Pada gelaran Art Week tersebut ditampilkan beragam produk UMKM. Di antaranya aneka kerajinan karya Raung Craft, Nava Collection, Quini Craft, Widya Handycraft dan lain sebagainya. Juga ada aneka produk batik dan kaos lokal.
Selain itu, Art Week ini juga dipadukan dengan Festival Banyuwangi Kuliner sehingga dapat ditemukan beragam sajian khas bumi Blambangan. Mulai dari sego cawuk, geseng, sego tempong, rujak soto hingga kucur.
Tak ketinggalan pula aneka kedai kopi juga turut ambil bagian. Salah satunya adalah Kedai Kafein yang berasal dari Desa Dam Telu, Kecamatan Tegaldlimo. Dengan sajian aneka kopi robusta lokal, kedai yang dipelopori oleh anak-anak muda itu berhasil menjadi start up yang berhasil survive di era pandemi.