Pada saat yang sama, total pembiayaan BSI tumbuh 22,35 persen YoY menjadi Rp199,82 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari bisnis mikro yakni Rp18,12 triliun atau tumbuh 37,32 persen YoY.
“Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sangat sehat. Hal itu tercermin dari NPF Nett yang sangat terjaga yaitu hanya sebesar 0,59 persen,” ujarnya.
Baca Juga:
Dorong Penetrasi ke Pasar Meksiko, Kemendag Kurasi Produk Mamin UMKM Indonesia untuk Pameran Ritel
Emiten perbankan yang sahamnya masuk ke jajaran LQ45 ini juga serius menggarap UMKM sebagai segmen yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ekonomi Tanah Air.
Hery mengatakan BSI terus mendorong para pelaku UMKM dalam meningkatkan kapabilitas bisnisnya dengan berbagai strategi dan terobosan. Hal itu antara lain diwujudkan melalui pengembangan platform per trade area, pengoptimalan peran agregator dan reseller, perluasan pasar serta peningkatan SDM.
Di samping itu, BSI memfasilitasi bantuan dana untuk UMKM dengan payung PEN melalui program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), subsidi KUR dan Modal koperasi lewat LPDB serta sinergi dengan berbagai kementerian dan BUMN yang memiliki UMKM binaan berkualitas baik.
Baca Juga:
Cucu Legenda Jurnalistik Juara Young Creative Entreprenuer Award Martabe 2024
“BSI juga telah meluncurkan aplikasi SALAM DIGITAL yang memudahkan UMKM untuk mengajukan pembiayaan secara online dan memilih lokasi kantor BSI terdekat.”
BSI juga melakukan berbagai program pengembangan dan pendampingan, termasuk inkubasi pencarian bakat Talenta Wirausaha BSI, inisiasi pendirian UMKM Centre di beberapa kota dan pendampingan coaching wirausaha dengan para mentor usaha yang sudah mapan. Jumlah UMKM yang dibina UMKM Centre BSI mencapai 1.134 entitas.
Adapun per Oktober 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp10,86 triliun kepada 101.085 pelaku UMKM.[zbr]