Wahana-Tani | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan Pelaksanaan Sensus Pertanian tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/5/23).
Sensus pertanian 2023 rencananya digelar selama dua bulan mulai 1 Juni hingga 30 Juli 2023.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa data akurat sangat diperlukan untuk memutuskan sebuah kebijakan yang tepat, salah satunya dalam sektor pertanian.
“Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat. Sering kita kedodoran di sini. Lahan pertanian kita berapa, butuh pupuk berapa, sering data itu tidak siap dan akurat. Kenapa sensus pertanian ini dilaksanakan, dilakukan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data,” ujar Presiden
Kepala Negara menyampaikan, pertanian merupakan sektor yang memiliki peran sangat strategis. Oleh sebab itu, pelaksanaan sensus pertanian harus dilakukan untuk menghasilkan data yang akurat dan terpercaya.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
“Sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, semuanya akan dilakukan sensus di situ karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Data yang ada di saya menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” ujar Kepala Negara.
Presiden menuturkan bahwa untuk memutuskan sebuah kebijakan diperlukan data terkini. Sebab, setiap tahun terdapat perubahan yang terjadi, sehingga data terbaru sangat diperlukan.
“Ini sudah pelaksanaan terakhir 10 tahun yang lalu. Menurut saya juga kelamaan, sudah berjalan berubah setiap tahun, keputusannya masih pakai data 10 tahun yang lalu. Mestinya ini setiap lima tahun lah, biayanya juga enggak banyak, mungkin Rp3 triliun-an lah. Tapi penting, bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya enggak akurat yang paling update terkini,” jelas Presiden.