Wahanatani.com | Harga komoditas cabai rawit merah melambung tinggi di pasaran hingga mencapai Rp 90 ribu per kilogram, hal tersebut membuat petani di Sukabumi semringah, Selasa (14/6/2022).
Rasa semringah pun dirasakan petani di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi dengan mahalnya harga beli di kebun oleh tengkulak.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan mahalnya harga cabai saat ini di atas Rp 50 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah kami sebagai petani sangat beryukur harga cabai merah tinggi, sekitar Rp 60 ribuan per kilogram di kebun. Tentunya ini suatau kebahagian kami," ujarnya.
Dalam masa panen ini dan mahalnya harga, diperkirakan ada empat hektare cabai merah yang ditanam oleh beberapa kelompok tani yang ada di Desa Kebonpedes.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
"Alhamdulillah sudah tiga kali panen. Hari ini ada 250 kilogram panen cabai dari empat kelompok tani," kata Dadan.
Kendati saat ini harganya mahal, para petani di Kebonpedes pun mengalami masalah untuk menghasilkan buah cabai yang maksimal dengan adanya ancaman hama penyakit tanaman.
"Meski harga mahal, hari inu muncul hama Antraknosa (hama patek) yang merupakan penyakit utama yang bisa menyebabkan kerugian hingga gagal panen," ujarnya.