Wahanatani.com | Malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih, mungkin kata itulah yang mengambarkan para petani cabai di Desa Margasari, Kecamatan Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya jerih payah petani menanam cabai tak bisa dipanen akibat hasil cabai yang rusak dan membusuk di serang hama.
Baca Juga:
Perusahaan Asal Purwakarta Siap Bangun Pabrik Amonia Biru di AS Senilai US$ 2 Miliar
"Ini diserang hama patek, hama yang seperti kutu, jadi cabainya pada mati membusuk," ujar Edi salah satu petani yang ditemui wartawan di lahan miliknya, pada Jumat (17/06/2022).
Edi mengeluh, dengan kondisi ini ia tidak bisa membuat banyak, tanaman cabai yang sudah ia tanam beberapa bulan lalu hanya dibiarkan dan tidak bisa dipanen.
Sementara untuk mengantisipasi serangan ini, ia tidak bisa membeli obat hama karena harga obat yang mahal.
Baca Juga:
Soal Kebijakan Pakaian Lebaran, Bupati Purwakarta Nonaktifkan Kepala SDN Sawahkulon
Ia juga belum bisa memastikan jika pengguna obat hama itu akan mengurangi atau mencegah serangan hama Patek.
"Enggak bisa di panen karena busuk semua. Ini susah, belum tentu juga mati sama hama, obatnya mahal lagi.," katanya.
Masih kata Edi, serangan hama ini diakibatkan faktor cuaca yang kurang mendukung. Tingginya curah hujan yang masih mengguyur lahan perkebunannnya membuat tanaman cabainya gagal panen.
"Kalau musim hujan kayak gini, kalau musim kemarau enggak, faktor hujan kebanyakan hujan kayak gini," ungkap Edi. [jat]