Wahanatani.com | Sawi merupakan salah satu jenis sayur yang sering diolah dan dikonsumsi oleh masyarakat. Biasanya sawi sering diolah menjadi hidangan tumis hingga ditambahkan sebagai bahan campuran pada hidangan kuah seperti bakso hingga mi. Tekstur renyah pada sawi tentu memberikan sensasi yang menarik saat dikonsumsi.
Di Indonesia, produksi sawi cukup melimpah. Anda bisa membelinya di pasar tradisional atau atau di berbagai supermarket dengan kemasan yang lebih higienis. Dari segi harga, sawi termasuk jenis sayur yang murah dan terjangkau. Tak heran, jika sawi menjadi salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi sehari-hari.
Baca Juga:
Cara Menanam Pagoda Hidroponik agar Tumbuh Subur dan Cepat Panen
Selain dapat membelinya, Anda juga bisa menanam sawi sendiri di halaman rumah. Bahkan jika tak memiliki lahan kosong, Anda bisa menanam sawi dengan mudah di pot. Dengan menanam sayuran di rumah, Anda bisa memproduksi bahan makanan sehari sehingga akan lebih menghemat pengeluaran sehari-hari.
Jika tertarik, terdapat cara menanam sawi di pot dengan mudah yang bisa Anda praktikkan. Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal, mulai dari pemilihan bibit, penyemaian benih, penyiraman, hingga pengendalian hama dan penyakit.
Memilih Bibit dan Penyemaian
Baca Juga:
Cara Menanam Anggur dalam Pot agar Berbuah Lebat
Pemilihan bibit
Cara menanam sawi di pot dengan mudah yang perlu diperhatikan pertama yaitu memilih bibit. Anda perlu memilih bibit unggul yang dapat tumbuh dengan hasil daun lebat dan berisi. Bibit sawi yang unggul biasanya memiliki bentuk kecil dan bulat utuh, serta berwarna cokelat kehitaman.
Selain itu, bibit sawi yang unggul ditandai dengan permukaan yang terlihat licin dan mengkilap. Terakhir, produk bibit sawi unggul umumnya dikemas dengan menggunakan aluminium foil. Anda perlu memperhatikan kemasan bibit yang tertutup rapat dan tidak cacat saat membeli produk bibit sawi agar terjamin kualitasnya.
Cara menanam sawi langkah berikutnya yaitu tahap penyemaian bibit. Untuk menyemai bibit sawi, Anda perlu menyiapkan beberapa bahan terlebih dahulu, seperti polybag dan tanah. Berikut langkah menyemai bibit sawi yang bisa Anda praktikkan:
Siapkan polybag, gunakan ukuran polybag yang memiliki diameter 15 cm
Masukkan tanah humus ke dalam polybag. Anda bisa menggunakan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos agar bibit bisa tumbuh dengan lebih baik dan subur.
Masukkan bibit sawi ke dalam polybag yang sudah terisi tanah. Lakukan penyiram bibit setiap pagi dan sore hari secara rutin.
Biasanya, bibit akan tumbuh menjadi benih setelah berumur 3 hingga 4 minggu. Pada umur, biasanya sudah tumbuh 3 hingga 4 helai daun yang berarti siap dipindahkan pada pot atau polybag yang lebih besar.
Penanaman dan Pemeliharaan
Cara penanaman benih
Cara menanam sawi langkah selanjutnya yaitu penanaman benih. Setelah bibit disemai dan tumbuh menjadi benih, Anda perlu memindahkan benih pada polybag atau pot yang lebih besar. Tujuannya, agar akar sawi dapat tumbuh lebih lebat dan sawi bisa berkembang lebih besar dan subur. Berikut cara menanam benih sawi yang bisa Anda praktikkan:
Siapkan polybag dengan ukuran standar.
Masukkan tanah humus ke dalam polybag. Anda bisa menggunakan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos agar bibit bisa tumbuh dengan lebih baik dan subur.
Buat lubang pada tanah menggunakan jari. Kemudian masukkan benih sawi ke dalam lubang tersebut. Biasanya satu polybag dapat digunakan untuk 3 hingga 5 benih sawi.
Tutup kembali tanah pada polybag dan ratakan.
Lakukan penyiraman benih setiap pagi dan sore hari secara rutin.
Tambahkan pupuk organik ke setiap polybag selama seminggu sekali untuk mendukung pertumbuhan benih yang lebih baik.
Cara pemeliharaan sawi
Tahap berikutnya adalah cara pemeliharaan sawi. Dalam perawatan tanaman sawi, Anda perlu memperhatikan beberapa hal seperti penyiraman, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit.
Pertama, penyiraman tanaman sawi dapat dilakukan dengan menyesuaikan musim. Jika sedang musim hujan, Anda tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari. Biasanya, penyiraman rutin lebih diperlukan saat musim kemarau. Anda bisa menyiram tanaman setiap pagi dan sore secara rutin.
Sama seperti tanaman pada umumnya, pemupukan juga penting dilakukan pada tanaman sawi. Pemupukan ini dapat dilakukan saat tanaman sudah berumur 3 minggu. Anda bisa menggunakan pupuk urea dengan dosis pemberian seminggu sekali hingga tiba masa panen. Selain pupuk urea, Anda juga bisa menggunakan pupuk kendang atau pupuk kompos yang lebih alami. Kedua pupuk ini sangat efektif dalam menyuburkan tanah dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanaman sawi.
Untuk pengendalian hama, Anda bisa mengumpulkan ulat yang sering terdapat di daun sawi lalu membakarnya. Namun jika ingin menggunakan bahan kimia, Anda bisa menggunakan semprotan insektisida pada tanaman sawi yang diserang hama ulat. Jika dibiarkan hama ulat ini bisa membuat tanaman sawi layu, daun menguning, dan akhirnya mati.
Terakhir untuk mengendalikan penyakit pada tanaman sawi, bisa dilakukan dengan penyemprotan fungsisida jenis bion, topsin, dan kocide. Beberapa bahan ini biasanya digunakan untuk membasmi penyakit yang menyerang bagian daun. Sedangkan penyakit yang terdapat pada akar tanaman bisa diatasi dengan penyemprotan fungsisida dithane. Jenis bahan kimia ini dapat membantu mengatasi masalah akar yang mengering dan mencegah kematian tanaman.
Cara Panen
Cara menanam sawi di pot dengan mudah yang terakhir adalah langkah panen. Tanaman sawi biasanya dapat dipanen setelah berumur 2 bulan. Cara memanen tanaman sawi yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman. Selain itu, Anda juga bisa memanen sawi dengan memetik atau memotong pada bagian batang sawi.
Dibandingkan mencabut seluruh tanaman, panen dengan cara memetik sawi dapat membuat tanaman sawi tumbuh lebih lama. Ini menjadi cara praktis ketika Anda berkebun di rumah dan ingin memasak hasil tanaman, sehingga Anda tak perlu menanam sawi lagi dari awal karena tanaman sawi yang sudah dipetik akan terus tumbuh daun-daun baru.
Terakhir, jangan lupa untuk mencuci kotoran pada tanaman sawi sebelum dikonsumsi atau dijual. Pastikan kotoran dan semua sisa-sisa pupuk dapat terbilas dengan baik sehingga ketika sawi dikemas akan terlihat bersih dan higienis. [jat]