WahanaNews-Tani | Saat pembukaan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melepaskan benih varietas Inpago 13 Fortiz (padi gogo) atau tanaman padi lahan kering.
“Kita rencanakan ada pelepasan varietas inpago yang diharapkan bisa ditanam pada saat musim kering," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kota Padang, Selasa (30/5/2023) mengutip Antara.
Baca Juga:
Ekspor 350 Ribu Benih Lobster Ilegal Senilai Rp87,5 M Digagalkan Polri
Hal tersebut disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau persiapan Penas Tani XVI sekaligus lokasi gelar percontohan pertanian di kawasan Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang.
Syahrul mengatakan apabila Presiden setuju maka varietas Inpago 13 Fortiz tersebut akan disebar di semua provinsi yang ada atau minimal pada 1.000 Hektare (Ha) lahan sebagai percontohan.
Selain bisa tumbuh pada lahan kering, varietas Inpago 13 Fortiz tersebut memiliki kandungan zinc 34 ppm, 9,83 persen protein tinggi, potensi hasil mencapai 8,11 ton per Ha. Tidak hanya itu, padi gogo tersebut diketahui juga adaptif di lahan kering maupun tadah hujan.
Baca Juga:
Bupati Karo Salurkan Bantuan Benih Jagung Hibrida di Tiga Kecamatan
"Mudah-mudahan Presiden mau melepas varietas itu sekaligus mencanangkannya ke seluruh provinsi di Indonesia," harap dia.
Ditunjuknya Kota Padang sebagai lokasi Penas Tani Ke-XVI diharapkan pula menjadi momentum untuk menghadirkan rekomendasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).
Rekomendasi tersebut misalnya komitmen kabupaten dan kota serta provinsi di Tanah Air untuk membuat lumbung pangan.
Eks Gubernur Sulawesi Selatan tersebut berharap para petani dan nelayan yang hadir bisa melahirkan atau mendorong rekomendasi bersama. Sebab, pelaksanaan Penas Tani sebelumnya hal itu tidak dilakukan.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin dalam menyukseskan Penas Tani Ke-XVI. Apalagi, kegiatan tersebut sejatinya sudah direncanakan sejak 2020 namun baru terealisasi tiga tahun setelahnya.
Salah satu persiapan yang dilakukan pemerintah daerah ialah menyiapkan sekitar 40 ribu penginapan yang tersebar di lima kecamatan di Kota Padang.
[Redaktur: Alpredo]