WahanaNews-Tani | Keluarga besar Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar diajak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mendobrak pertanian tradisional menjadi pertanian modern.
Menurutnya, upaya tersebut salah satunya bisa dilakukan melalui konsep smart farming ataupun green house yang kini mulai diterapkan petani milenial di sejumlah daerah.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Mentan SYL mengatakan, konsep tersebut wajib dilakukan mengingat Indonesia terus dihadapkan pada cuaca ekstrem maupun krisis global.
"Saya kira smart farming ataupun green house yang sudah menggunakan teknologi mekanisasi harus kita kembangkan bersama. Melalui cara itu, pertanian kita akan masuk pada pertanian modern," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (25/4/2023).
Pernyataan tersebut SYL sampaikan saat menghadiri Reuni dan Silaturahmi IKA Faperta Unhas di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Ia mengatakan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal penting dalam meningkatkan skala usaha tani.
Fasilitas permodalan tersebut, kata SYL, bisa diakses siapa saja yang memiliki lahan dan petani yang memadai sebagai penerima KUR.
"Kita punya KUR triliunan rupiah yang bisa kalian akses. Paling penting kan lahannya jelas, petaninya jelas dan siap berkembang. Apalagi selama ini KUR pertanian memiliki bunga rendah dan berjalan dengan baik di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sektor pertanian paling strategis
Pada kesempatan tersebut, Mentan SYL mengungkapkan, pertanian adalah sektor yang paling strategis karena selama empat tahun terakhir terbukti menjadi bantalan ekonomi.
Selain itu, kata dia, pertanian juga terbukti menjadi lapangan pekerjaan bagi jutaan masyarakat Indonesia.
"Selama pandemi dan krisis global lainnya, pertanian tetap tumbuh meyakinkan dan mampu menjadi bantalan ekonomi nasional. Karena itu pertanian adalah sektor yang paling strategis bagi setiap peluang usaha," tutur SYL.
Terakhir, SYL berharap, Sulsel bisa jauh lebih maju dan menjadi pintu utama bagi kebutuhan pangan secara nasional.
Tak hanya itu, ia juga berharap, Sulsel harus menjadi pemicu bagi tumbuh kembangnya ekonomi di seluruh daerah lainnya.
"Sulawesi itu punya banyak potensi yang bisa kita garap untuk kepentingan bangsa dan negara. Sulawesi adalah pintu gerbang bagi Indonesia timur. Yuk, kita berkontribusi bagi Indonesia," jelas SYL. [tum/alp]