WahanaNews.co, Jakarta - Pendiri sekaligus mantan bos Alibaba Group Jack Ma dikabarkan berinvestasi di startup baru yang bergerak di sektor pertanian dan perikanan bernama 1.8 Meters Marine Technology (Zhejiang) Co.
Startup baru ini bergerak di bidang bisnis produk akuatik, pakan, dan pemrosesan. Selain itu, perusahaan juga menjalankan aktivitas penjualan grosir dan eceran produk pertanian serta pengembangan sistem tenaga angin lepas pantai.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Melihat itu, jaringan bisnis 1.8 Meters Marine Technology (Zhejiang) Co. ini dinilai sesuai dengan minat Jack Ma setelah pensiun dari Alibaba.
Melansir dari South China Morning Post (SCMP), Senin (7/8/2023), mengutip detikfinence, startup itu didirikan pada 20 Juli 2023 lalu di kampung halaman Jack Ma, Hangzhou. Perusahaan ini dibangun dengan modal disetor sebesar 110 juta yuan atau sekitar Rp 220 miliar (kurs Rp 2.000/yuan China).
Sementara untuk pemegang saham utama startup itu adalah 1.8 Meters Technology Holding Ltd yang berbasis di Hong Kong dengan total kepemilikan sebesar 80%. Kemudian 10% saham yang lain dimiliki oleh Hangzhou Dajingtou No 22 Arts and Culture Co Ltd, perusahaan yang dibangun Jack Ma pada 2019 lalu.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Tidak berhenti di sana, ada juga Mantan Kepala Eksekutif Ant Group Simon Hu juga dilaporkan ikut memiliki saham di perusahaan baru tersebut sebesar 5,5%. Meski begitu, pihak yayasan milik Ma belum memberikan respon terkait informasi tersebut.
"Yayasan Ma tidak segera membalas permintaan komentar tentang masalah tersebut pada hari Senin," tulis SCMP.
Sebagai informasi, Jack Ma telah mengundurkan diri sebagai pimpinan di Alibaba pada 2019 lalu dan tidak lagi menjalankan peran manajerial di perusahaan tersebut. Sejak saat itu ia menunjukkan minatnya pada pengembangan bisnis agrikultur dan perikanan.
Mantan orang terkaya China ini bahkan sempat melakukan beberapa perjalanan internasional untuk belajar tentang produksi pangan berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei lalu, Ma juga pernah menjadi profesor tamu di Tokyo College di mana ia berfokus pada pertanian berkelanjutan dan produksi pangan.
Setelahnya pada Juli 2022 ia juga sempat mengunjungi sebuah universitas di Belanda untuk mempelajari cara meningkatkan produksi pangan berkelanjutan. Ia juga mengikuti tur Eropa di bidang serupa untuk memajukan minatnya pada pertanian.
[Redaktur: Alpredo Gultom]