WahanaNews-Tani | Dalam memaknai Hari Krida Pertanian atau HKP ke-51 tahun 2023, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajaran kerjanya untuk bersyukur.
Menurut SYL, selama ini kinerja sektor pertanian cukup memuaskan mengingat dalam empat tahun terakhir Indonesia berhasil melewati berbagai ancaman krisis global, terutama saat pandemi maupun perubahan cuaca iklim dunia.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
"Mau sampai kapan saudara di saat panen raya melimpah dan produktivitas kita tertinggi selama 77 tahun kita malah impor. Mungkin karena ada alasan-alasan yang harus kita bisa terima dengan baik, tetapi kita berharap selain importasi yang ada belilah hasil pertanian rakyat," kata Mentan SYL, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).
Peternak Sapi Bima Akui Terbantu dengan Percepatan Izin Jual Kementan Kementan Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Nasional Aman Langkah Darurat Kementan, Respon Peningkatan Kasus Rabies di Beberapa Daerah
Di sisi lain, kata SYL, produktivitas pertanian terbilang cukup tinggi di mana selama tiga tahun terakhir negara berhasil mendapat penghargaan FAO dan IRRI. Artinya, SYL berharap ke depan tidak ada impor yang dilakukan karena petani sukses bekerja menyediakan produksi dalam negeri.
Baca Juga:
Kementerian PU Sinergi dengan Kementerian Pertanian, Targetkan 1 Juta Hektar Lahan Teraliri Irigasi
"Pernah dengar orang lapar saat Covid? Data BPS menyebut sektor pertanian naik sampai 16,42 persen. Jadi, sekali lagi, saya tidak suka orang-orang yang impor dan bermain-main untuk dengan petani," katanya.
Mentan menambahkan, Hari Krida Pertanian tahun ini sangat berbeda dengan hari krida tahun sebelumnya. Karena itu, SYL mengajak pegawai dan masyarakat untuk bersyukur, karena tiga tahun sektor pertanian telah membuktikan bersama-sama bisa bangkit karena ketahanan pangan mampu terjaga dengan baik.
“Karena itu, saya selalu marah dengan impor, produktivitas kita tinggi buat apa impor," ujar SYL saat memimpin upacara Hari Krida Pertanian di kantor pusat Kementan, Rabu (21/6/2023).
