WahanaNews-Tani | Kementerian Pertanian RI melalui sejumlah program dan terobosan di antaranya Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (Program YESS) terus menupayakan regenerasi petani.
Program yang menjalin harmonisasi pusat dengan daerah, untuk mendorong generasi milenial membangun pertanian di daerahnya.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Komitmen tersebut mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Swakelola terkait Pelaksanaan Program YESS tahun 2023 dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang diinisiasi Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur di Malang, dikutip dari Republika, Jumat (28/4).
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar pemerintah daerah terus melatih SDM pertanian khususnya petani milenial, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi bagi pengembangan pertanian di wilayah masing-masing.
"Saya suka pada bupati dan gubernur yang agresif karena kita bisa memecahkan masalah secara langsung di lapangan," katanya.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Menurut Mentan Syahrul, persoalan pertanian memang harus dipecahkan bersama dengan mempererat komunikasi dan koordinasi antar lembaga/kementerian, serta pimpinan daerah mulai gubernur, bupati hingga level camat dan lurah.
Seruan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa jajarannya komitmen membangun dan meningkatkan kualitas SDM pertanian, salah satunya melalui regenerasi petani.
"Di sini akan kami dorong petani milenial melalui balai besar pelatihan pertanian dan politeknik pembangunan pertanian dari Kementan. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas," kata Dedi Nursyamsi.