WahanaNews-Tani | Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyebut, sebanyak 54.800 buruh dan 51.900 orang petani mengalami TBC. Keduanya menempati peringkat teratas profesi paling rentan terhadap penularan TBC.
Tuberkulosis atau TBC masih jadi salah satu penyakit yang banyak diidap masyarakat Indonesia. Kelompok buruh dan petani mendominasi pasien TBC di Indonesia.
Baca Juga:
Kasus TBC Meningkat, Pemkab Dairi Gelar Rencana Aksi Eliminasi
"Jadi di peringkat pertama itu ada buruh. Model pekerjaan apa saja, pokoknya yang masuk kategori buruh. Sementara peringkat dua itu petani," kata Imran dalam webinar menyambut hari TBC sedunia, Jumat (17/3).
Pemeringkatan tersebut merupakan data yang dihimpun Kemenkes per tahun 2022.
Sementara di peringkat ketiga ada wiraswasta sebanyak 44.299 orang. Dilanjutkan dengan pegawai BUMN dan atau BUMD di peringkat keempat dengan total temuan penderita TBC sebanyak 37.235 orang.
Baca Juga:
Potensi Indonesia sebagai Pemimpin Produksi Hidrogen dan Amonia di Asia
"PNS juga ada di peringkat lima, sebanyak 4.778 orang mengalami TBC menurut temuan kami," katanya.
Imran juga menyebut, kasus TBC di Indonesia kebanyakan dialami oleh masyarakat di usia produktif. Utamanya, mereka yang berusia 45-54 tahun.
Kondisi ini jelas menjadi tantangan sendiri. Apalagi, menurut Imran, TBC adalah penyakit yang mudah menular. Penanganan harus dilakukan dari hulu ke hilir demi mencegah penularan.