WahanaNews-Tani | Untuk mengatasi masalah pupuk, Presiden Jokowi mengatakan akan membangun industri pupuk di Papua Barat tahun ini.
Presiden Jokowi mengatakan petani mengeluhkan harga pupuk mahal lantaran pasokan berkurang.
Baca Juga:
Lindungi Industri dan UMKM, Mendag Musnahkan Produk Impor Senilai Rp5,3 Miliar
"Tahun ini akan dibuka lagi industri pupuk di Papua Barat, karena gasnya ada di sana bahan bakunya," ujar Jokowi, saat melakukan Kunjungi Kopontren Al-Ittifaq di Bandung, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/3/2023).
Sebelumnya, pemerintah sudah membangun pabrik pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Aceh. Kapasitas pabrik itu adalah 500.000 ton pupuk.
Meski ada satu pabrik dan akan dibangun lagi tahun ini, Jokowi menyebut belum bisa menutupi keperluan pupuk di dalam negeri. Opsi impor pun menurut Jokowi tidak bisa dihindari.
Baca Juga:
Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Membuat Industri Plastik Terancam Terpuruk
"Itu masih belum cukup, masih perlu impor. Banyak bahan baku yang masih perlu impor," jelasnya.
Jokowi mengungkap, minimnya pasokan pupuk saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di semua negara. Penyebabnya adalah karena pemasok pupuk terbesar yakni Rusia dan Ukraina tengah terjadi perang.
"Supply bahan bakunya dari Rusia dari Ukraina, mereka baru perang. Sehingga dunia kesulitan pupuk. Pupuknya kurang kemudian terjadi pasti harganya naik," tutupnya. [tum]