Wahanatani.com | Cara menanam cabai yang benar supaya cepat berbuah tidaklah sulit, terutama apabila Anda sudah mengetahui tata caranya.
Selain itu cabai juga dapat tumbuh dengan baik di suhu tropis, dengan media tanam di lahan atau pot, yang dikenal dengan sistem tanam tabulampot.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Manfaat menanam cabai
Menanam cabai bisa menjadi pekerjaan utama atau pekerjaan sampingan untuk menambah uang atau penghasilan.
Harga cabai, termasuk cabai rawit bisa dengan mudah mengalami fluktuasi, Namun karena harga cabai yang cenderung mahal, menanam cabai rawit di rumah menjadi solusi untuk bisa menghemat pengeluaran.
Baca Juga:
Tak Puas Hasil Food Estate Humbahas, Luhut Langsung Ajak China Masuk
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan cabai yang segar yang bisa dipetik sendiri langsung dari kebun.
Lalu, bagaimana cara menanam cabai yang benar?
Cara menanam cabai yang benar
Panduan cara menanam cabai yang benar telah dirnagkum dalam sebuah buku yang diterbitkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FOA).
Panduan tersebut merangkum tata cara menanam cabai lengkap:
1. Pembibitan
2. Persiapan lahan
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Pemanenan
1. Teknis Pembibitan
Persemaian:
Persemaian dibuat dalam bedengan/rak yang diberi naungan plastik trasparan.
Buat campuran media semai:
(2x ember tanah + 1 ember pupuk kandang) + 150 gr NPK atau SP 36 + 75 gr Karbofuran = 300-400 kantong Polybag.
Benih ditanam dalam polybag atau plastik semai ukuran 4x6 cm, dibuat lubang semai 0,5 cm dan ditutup tanah halus atau abu.
Bibit dapat dipindah ke lapang setelah 17- 21 hari.
Syarat Lokasi Persemaian :
- Tempat Bersih
- Tersedia Sumber Air
- Mudah Dalam Pengawasan
Perawatan bibit:
Jangan diberi pupuk selama perawatan.
Gunakan insektisida dan fungisida setengah dari dosis anjuran.
Jika tidak ada hama dan jamur, tidak perlu dilakukan penyemprotan. Bila dengan sungkup pendek, maka 10 hari sebelumnya harus dapat sinar matahari penuh.
2. Persiapan lahan
Beberapa hal yang harus disiapkan sebelum menanam cabai:
- Lahan harus disiapkan 40 hari sebelum masa tanam
- Ukur keasaman (pH) dan beri kapur sesuai dosis (4-5 Ton/ Ha).
- Bajak dengan traktor/cangkul, kedalamannya 30-40 cm, serta gulma dibersihkan.
- Taburkan pupuk kandang 20-30 Ton/ Ha.
- Buat bedengan dengan lebar 110-120 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedeng 60-70 cm.
- Panjang bedeng disesuaikan dengan panjang lahan.
- Beri pupuk dasar Urea/ ZA500, SP-36 300, KCL200, lalu tabur per meter Kurang lebih 100 gr diaduk rata.
3. Penanaman
Persiapan menanam bibit pada Bedengan:
- Tanam pada pagi dan sore hari,
- Sehari sebelumnya, lahan diairi bersamaan dengan pembuatan lubang tanam pada mulsa (plastik),
- Lepaskan polybag tanpa merusak akar, lalu tanam, dan siram secukupnya (media semai menyatu dengan tanah),
- Segera tutup dengan tanah bila akar terlihat,
- Jangan ada rongga antara tanah dengan plastik mulsa.
Cara menanam bibit cabai
1. Masukkan benih yang sudah diperam (disimpan) agar benih lebih kuat dan cepat muncuk tunas.
2. Gunakan benda yang runcing dan jangan menggunakan jari tangan untuk melubangi. Perlu diketahui, media tanam tidak perlu sampai penuh, tetapi cukup 3/4 dari polibag.
3. Jaga selalu kelembaban tanah, jika perlu siram pagi dan sore. Tutup benih dengan debu atau abu supaya tunas lebih mudah muncul.
4. Seleksi bibit yang seukuran dan sehat, agar hasil yang dihasilkan lebih maksimal.
5. Selain tanah, ada beberapa media tanam alternatif yang disarankan untuk media semai, jika memiliki modal dan persediaan barang yang cukup.
Tray, misalnya, digunakan sebagai alternatif wadah persemaian selain polibag. Apabila dikalkulasi, hasilnya akan lebih efektif dan efisien.
Media tanam lainnya adalah cocopit, yaitu campuran media semai pengganti tanah.
Selain ramah lingkungan, cocopit yang terbuat dari limbah kelapa ini juga membuat bibit jadi kuat saat pemindahan.
Pemupukan:
Pupuk susulan diberikan 2 minggu setelah tanam, dengan dikocorkan bisa dengan NPK 1⁄2 gelas diencerkan dengan air 1 ember (10 liter) untuk pemupukan 40 tanaman.
Pemupukan diulangi tiap 10-14 hari sekali tergantung kondisi tanaman. Semakin subur semakin lama intervalnya. Umur 50-65 hari dan 115 hari diberi pupuk susulan granular (sebar) sebanyak 1 sendok.
Pengendalian hama
- Jaga kebersihan lahan,
- Monitoring/amati perkembangan hama dan penyakit secara rutin,
- Lakukan tindakan segera setelah teridentifikasi terserang
- Gunakan pestisida yang tepat waktu, sasaran, cara dan dosis,
- Amati dan ulangi penyemprotan,
- Eradikasi (buang) tanaman / bagian tanaman sakit.
4. Pemeliharaan
Jaga selalu kebersihan lahan, tanaman, air, perkakas, dan lainnya untuk menghindari munculnya penyakit.
Lakukan pengamatan secara rutin dan berkala terhadap kondisi tanaman agar tahu betul akan masalah yang timbul dan tindakan yang akan dilakukan.
Jika menurut pengamatan tidak ada hama, maka tidak perlu dilakukan penyemprotan insektisida/pestisida.
Mengatur dan mengawasi ketersediaan air dan keasaman tanah sampai masa panen.
5. Pemanenan
Cabai dipanen pada saat buah berwarna merah penuh 100 persen untuk dijual ke industri pengolahan cabai.
Sementara cabai dipanen pada saat buah berwarna merah 80 persen untuk dijual di pasar. [jat]