Wahana-Tani, Jakarta – Kementerian Pertanian terus memacu produksi beras nasional, agar kecukupan stok beras dipastikan aman dan terkendali.
Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengungkapkan panen padi masih terjadi di banyak lokasi dan memberi kepastian produksi beras akan tercukupi.
Baca Juga:
Upacara Sipaha Lima: Ungkapan Syukur Umat Parmalim atas Hasil Panen
Arief mengatakan berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS amatan Agustus 2023, diproyeksikan luas panen September 789.854 hektare (ha), luas panen Oktober 725.760 ha, dan luas panen November 528.345 ha.
"Presiden Jokowi sangat senang bahwa beras benar-benar aman. Bahkan beliau melihat sendiri panen di sentra produksi Indramayu ini memperlihatkan fakta yang menggembirakan," jelas Arief, dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (14/10/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau panen padi di Kecamatan Sukro, Indramayu, Jumat (13/10/2023) kemarin.
Baca Juga:
Hadiri Acara Panen Hasil Belajar di SMA Santa Maria Kabanjahe: Bupati Karo Ciptakan Sejarah Baru dan Dorong Kewirausahaan
Menurut Arief Jokowi sangat bahagia dapat berdialog langsung dengan petani, dan melihat sendiri hamparan sawah yang mencapai 760 hektar, dan siap panen seluas 50 hektar. Jokowi juga mendapati produksi per hektar sangat baik dan harga gabah menguntungkan bagi petani.
"Cuaca El Nino ini memang cukup berat bagi produksi beras, tapi lokasi sentra seperti Indramayu ini masih bagus produksinya. Rata-rata produktifitas nya di atas 8 ton per hektar. Kami akan terus berkonsentrasi pada peningkatan produksi menghadapi masa tanam ini," ujar Arief yang juga kepala Badan Pangan Nasional.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya di Desa Karanglayung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat memastikan produksi beras saat ini dalam kondisi aman. Jokowi mengaku senang karena hasil panen rata - rata di sejumlah tempat cukup tinggi, bahkan ada mencapai 8,6 ton per hektare. Padahal, saat ini Indonesia dilanda musim kering yang berkepanjangan.
"Di Subang dan di Indramayu saya kira hasilnya masih sangat bagus. Tadi saya tanyakan pada petani 1 hektar bisa 8 sampai 9 ton rata-rata 8,6 ton per hektar," kata Jokowi.
Lebih dari itu, para petani bahkan sangat diuntungkan mengingat harga gabah yang ada sekarang berkisar Rp 7.000 sampai Rp 7.500 perkilogram. Meski tidak signifikan, Presiden mengatakan ada sedikit penurunan produksi akibat dampak cuaca ekstrem el nino.
"Saya melihat produksi masih baik, tapi memang terganggu sedikit oleh El Nino," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, saat ini cadangan beras di Bulog mencapai 1,7 juta ton. Angka tersebut kemungkinan akan bertambah seiring panen yang masih berlangsung di sejumlah daerah. Inilah yang mengakibatkan kondisi beras di Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Dari 1,7 juta ton itu kira kira akan datang lagi 500 - 600 ribu ton. Ini artinya cadangan pangan kita kondisi aman, tapi memang kita butuh untuk masuk pasar agar harga bisa turun sedikit demi sedikit," pungkas Jokowi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]