Wahanatani.com | Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya menyikapi dinamika perubahan global yang saat ini dihadapkan pada kelangkaan pangan. Situasi ini dikhawatirkan akan ikut mengerek harga.
Pesan Jokowi disampaikan saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
"Disampaikan untuk mulai ditingkatkan langkah koordinasi di bidang ketahanan pangan seperti pembukaan pangan, irigasi, ketersediaan pupuk, juga bibit untuk barang yang bisa tumbuh," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, usai Sidang Kabinet.
Sri Mulyani menekankan, semua negara di dunia saat ini sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Oleh kerana itu, ketahanan pangan dan ketahanan energi menjadi hal yang perlu ditingkatkan.
"Dan tadi presiden instruksi untuk pangan ini kan untuk padi, jagung, kedelai tidak lebih dari 3 bulan sehingga seharusnya bisa direspon secara lebih cepat oleh kementerian terkait bekerja sama dengan pemerintah daerah," jelasnya.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Jokowi, kata Sri Mulyani, telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengoptimalisasi dana program pemulihan ekonomi. Dana tersebut, diharapkan dapat membantu dalam menyikapi situasi dunia yang tak menentu.
"Kita masih ada Rp 455 triliun untuk program pemulihan ekonomi ini difokuskan ke program seperti labour intensive atau program yang meningkatkan ketahanan dan penciptaan lapangan kerja," tegasnya. [tum]