WahanaNews-Tani | Berdasarkan data Menteri Pertanian (Mentan), El Nino akan mempengaruhi 78-80% lahan pertanian di Indonesia.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini sejumlah pihak telah mengingatkan dampak El Nino terhadap pertanian.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
"Yang jelas dunia sudah memperingatkan dan Pak Presiden dunia tidak lagi baik-baik, kenapa? El Nino menyerang seluruh dunia dan menghajar dan menghantam lebih dari 70%, di Indonesia 78-80% lahan pertanian," katanya dalam forum diskusi bertajuk Meskipun El Nino Bisa Panen, Selasa (4/7/2023).
Syahrul juga mengungkap Indonesia membutuhkan lahan 540.000 ha yang perlu disiapkan untuk percepatan tanam. Ia pun mengarahkan kepala dinas terkait di daerah untuk membuat percontohan 1.000 ha untuk percepatan tanam.
"Saya berhadap Pak Kadis seluruh Indonesia, saya berharap tidak ada Kabupaten tidak melalukan percontohan 1.000 ha, saya butuh 540.000 ha mengahdapi El Nino 540.000 ha, Pak Kadis saya kumpul di sini, 1.000 ha kau punya tugas di mana itu biar itu menjadi lokomotif ini dilakukan percepatan, dikendalikan dengan baik," jelasnya.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Dalam paparannya, ia mengungkap dampak dari fenomena El Nino bagi Indonesia, pertama kekeringan yang menyebabkan kekurangan air untuk tanaman di Indonesia, gangguan musim tanam, dan menyebabkan penurunan luas tanam serta mengancam gagal panen.
Kemudian, menyebabkan adanya penyakit dan hama hal ini terjadi karena perubahan cuaca yang ekstrem. Lalu, El Nino menyebabkan penurunan kualitas tanaman, dan ketidakpastian pasar jika panen gagal, pasokan pangan akan berkurang hingga menyebabkan kenaikan harga.
Adapun sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi El Nino, pertama identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Kemudian percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan.
Selanjutnya, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi.
Lalu, ada penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, pogram 1000 ha adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, dan penyiapan Lumbung Pangan Sampai Tingkat Desa.
[Redaktur: Alpredo]