WahanaNews-Tani | Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memantau aktivitas pendistribusian bantuan pangan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memastikan produksi dan suplai beras untuk bantuan pangan dan SPHP tetap berjalan normal. Meski saat ini telah memasuki masa cuti bersama Idul fitri.
Baca Juga:
Bulog Samarinda Siapkan Gerakan Pangan Murah Atasi Kenaikan Harga Beras Mahulu
“Terpantau stok tersedia, aktivitas produksi dan pengemasan beras juga terus berjalan, tidak hanya pengemasan beras untuk bantuan pangan tetapi juga dilakukan pengemasan beras SPHP Bulog untuk pasar tradisional dan ritel modern,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4) melansir dari Kontan.
Arief juga memastikan agar beras bantuan pangan yang telah dikemas segera dimuat dan didistribusikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal tersebut agar beras yang sudah siap kirim tidak tersimpan lama di gudang dan dapat segera tiba di alamat KPM.
Arief juga minta beras yang sudah siap kirim tidak berlama-lama di gudang Bulog dan langsung distribusikan kepada KPM. Hal ini juga bagian dari perbaikan turn over stok Bulog sehingga beras yang telah diserap tidak tersimpan terlalu lama di gudang dan berisiko mengalami penurunan kualitas.
Baca Juga:
Bulog Bantu Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Blora
“Semenjak digencarkannya hilirisasi SPHP dan bantuan pangan beras, turn over stok Bulog saat ini jauh lebih baik,” ucap Arief.
Adapun sampai 18 April 2023 penyaluran bantuan pangan beras secara nasional telah terealisasi sekitar 146 ribu ton atau 69% dari total penyaluran tahap pertama yaitu, 213.000 ton.
Berdasarkan jumlah penyaluran tersebut, Bulog telah mendistribusikan bantuan pangan beras ini kepada sekitar 14,6 juta KPM yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Untuk bantuan pangan beras di wilayah DKI Jakarta saat ini telah tersalurkan 100% atau telah terdistribusi kepada sebanyak 3 juta KPM.
Pemerintah terus meningkatkan pendistribusian agar penyaluran kepada total 21,3 juta KPM tahap pertama segera selesai sehingga segera diikuti penyaluran tahap ke dua dan ketiga.
“Penyaluran juga terus kita kawal agar tepat sasaran dan tepat waktu, mengingat sesuai arahan Bapak Presiden program ini bertujuan menjaga stabilitas stok dan harga beras supaya inflasi tetap terkendali,” terang Arief.
Selain itu, terkait penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk SPHP, Arief berpesan, agar pelaksanaan SPHP jangan sampai terputus. Sebab, hal tersebut merupakan bagian dari program stabilisasi harga dan pengendalian inflasi pangan.
Adapun penyaluran atau realisasi SPHP beras secara nasional dari Januari 2023 sampai dengan pertengahan April 2023 tercatat sebanyak 556 ribu ton, dengan realisasi terbanyak di provinsi DKI Jakarta sebanyak 155.000 ton.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto menambahkan, aktivitas pengemasan dan penyaluran bantuan pangan beras akan terus berlangsung hingga sehari sebelum Idulfitri.
“Kita pastikan stok cukup dan beras bantuan pangan terdistribusi. Kita juga pastikan jelang Idulfitri ini beras SPHP terus diproduksi agar dapat tersedia baik di pasar-pasar maupun ritel modern,” ungkap Suyamto.
Kepala Operasional Manager Rice to Rice Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten Dika mengatakan, dalam satu hari pihaknya bisa memenuhi stok beras untuk bantuan pangan dan SPHP sebanyak 60-70 ton.
“Rice to Rice Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten meproduksi bantuan pangan beras untuk wilayah DKI Jakarta dan provinsi disekitarnya,” ujar Dika. [tum/kontan]