Wahanatani.com | Sebanyak 122 hewan ternak sapi kembali diperiksa oleh Karantina Pertanian Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (5/6/2022).
Pemeriksaan tersebut guna mendeteksi gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan.
Baca Juga:
Paman Sahbirin Dicari KPK, 2 Kali Mangkir Pemeriksaan
Mendekati lebaran iduladha atau lebaran kurban Juli 2022 mendatang, pemeriksaan dirutinkan.
Menyasar kandag ternak milik warga di setiap desa Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono, mengatakan pemeriksaan itu langkah tepat saat ini.
Baca Juga:
Kasus Pemerasan SYL, Firli Bahuri dari Mangkir Pemeriksaan
Mengingat terbatasnya kapasitas Instalasi Karantina Hewan (IKH) yang ada di desa Botteng Kecamatan Simboro.
"Pemeriksaan ini, upaya kita meringankan para peternak yang mengirim sapinya ke Kalimantan, tidak menuggu lagi selama 14 hari saat masa karantina," terang Agus Karyono, kepada wartawan.
Dijelaskan pemeriksaan itu tetap mengikuti prosedur seperti masa karantina 14 hari, serta penyemprotan desinfeksi.
Tetap dibawah pengawasan dokter hewan karantina dan petugas dinas peternakan setempat.
Serta mengacu pada Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan penyebaran terhadap (PMK).
"Pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit untuk mempertahankan status bebas PMK terlebih menjelang idul kurban," tambahnya.
Meski penyakit pada hewan yang menular tersebut sampai saat ini belum ditemukan di Sulbar.
Namun PMK sudah ditetapkan sebagai wabah nasional dengan penularan virus yang massif melalui udara.
Ia pun menghimbau ke peternak untuk mengenali ciri PMK, meski penyakit tersebut tidak bersifat zoonosis (tidak menular ke manusia).
Adapun jenis hewan yang rentan tertular yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan ruminansia lainnya.
Berikut ciri-ciri dan gejala hewan ternak terjangkit PMK :
1. Ternak mengalami demam tinggi (39-41 oC).
2. Keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.
3. Luka-luka dan sariawan pada rongga mulut dan lidah.
5. Luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku.
6. Sulit berdiri bahkan pincang.
7. Gemetar dan napas cepat.
8. Produksi susu menurun.
Berikut cara penularan pepenyakit mulut dan kuku :
1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan tertular (droplet, leleran hidung, lesi/keropeng hidung dan mulut);
2. Vektor (terbawa manusia, ternak lain);
3. Peralatan kandang yang terkontaminasi
4. Tersebar melalui udara. [jat]