Lalu kurang agresifnya lini serang yang kerap buntu dalam skema permainan terbuka, Garuda Muda masih mempunyai opsi untuk bisa mengoptimalkan eksekusi-eksekusi bola-bola mati. Terlihat di dua gol Indonesia juga melalui skema bola mati yang dicatatkan oleh gelandang Figo Dennis sedangkan satu gol lagi disumbangkan oleh Jens Raven.
Indra Sjafri pun mengungkapkan bahwa permainan bagus bukanlah penentu pertandingan namun hasil akhir yakni kemenangan yang paling berpengaruh.
Baca Juga:
Justin Hubner Absen, Shin Tae-yong Sesalkan Kekosongan Timnas Indonesia U-23
"Main bagus saja enggak cukup. Yang penting di sepak bola itu menang. Bagus main tapi enggak menang untuk apa?," ujar Indra Sjafri.
Menghadapi Timor Leste yang secara skema permainan juga sudah akrab dengan punggawa Garuda Muda tentu pertandingan kedua kali ini juga menjadi momentum untuk sebaik mungkin mencetak gol sebanyak-banyak agar bisa memperlebar jarak konversi gol dari Yaman.
Waspada serangan balik
Baca Juga:
Bupati Kukar Ajak Nobar Piala Asia U23 di Videotron Simpang Empat
Meski mencatatkan nirbobol di pertandingan perdana, Garuda Muda harus tetap mewaspadai Timor Leste yang kerap tampil menakutkan dengan skema serangan balik cepat. Timor Leste diprediksi menurunkan trio penyerang dengan karakter mempunyai kecepatan yakni Alexandro Bahkito Lemos, Luis Figo Ribeiro dan Vabio Canavaro Pires.
Kekuatan Timor Leste tentu tak dapat dilepaskan dari peran sentral tiga penyerang ini yang kerap mampu tampil cair melakukan pergerakan dengan atau tanpa bola di lini serang. Selain itu trio lini serang Timor Leste kerap bertukar posisi satu sama lain dan di pertandingan perdana sering membuat kerepotan pertahanan Yaman.
Pelatih Timor Leste U-20, Gopal Krishnan berharap dapat menampilkan permainan lebih baik ketika menjamu tuan rumah Indonesia. Meski demikian Gopal Krishnan enggan membandingkan Timor Leste dengan Indonesia karena dari segi komposisi pemain menurutnya Garuda Muda jauh lebih mempunyai materi pemain bertalenta.