WahanaSport.id| Kinerja wasit Liga 1 dan Liga 2 menjadi sorotan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Sejak pekan pertama, masih sering terjadi berbagai dugaan kesalahan pengambilan keputusan.
Baca Juga:
Darmizal: Erick Thohir Berani Ubah Wajah PSSI
Oleh karena itu, Komite Wasit PSSI akal melakukan evaluasi terhadap kinerja sang pengadil lapangan.
Ada sejumlah laga yang bakal diinvesitigasi dan sudah disiapkan beberapa sanksi jika memang terjadi kesalahan.
Ketua Komite Wasit, Ahmad Riyadh, mengatakan, kesalahan “kategori sedang” akan diistirahatkan selama beberapa laga.
Baca Juga:
Ultimatum Keras Setelah Kekalahan Telak Timnas dari Jepang, Erick Thohir Ancam Mundur dari PSSI
Kesalahan berat akan diturunkan menjadi wasit Liga 2.
Bahkan, jika kesalahannya sangat fatal, akan diberhentikan.
“Kesalahan fatal ini jika tindakan wasit ini bisa mengubah pertandingan. Misal, seharusnya kedudukan 1-1, tetapi karena kesalahan wasit bisa menjadi 2-1," kata Ahmad Riyadh.
“PSSI ingin agar semua wasit yang bertugas di Liga 1 dan 2 lebih fokus sehingga tidak ada kesalahan elementer yang kemudian menjadi respons negatif dari klub, netizen, sponsor, bahkan pemerintah,” imbuhnya.
Riyadh memastikan, sanksi nanti akan mengacu aturan dari FIFA, AFC, dan AFF.
Karena kemungkinannya ada dua.
“Kalau human error, itu bisa dibina. Kecuali jika ditemukan indikasi match fixing atau kesalahan fatal lainnya. Nanti tunggu saja investigasi yang kami lakukan," jelas Riyadh.
Adapun beberapa keputusan wasit yang dianggap kontroversial sejak laga pertama, di antaranya, penalti Persik Kediri menghadapi Bali United.
Youssef Ezzejjari yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.
Proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain Bali United yang masuk kotak penalti sebelum bola dieksekusi.
Wasit yang bertugas, Yudi Nurcahya, membiarkan permainan tetap berjalan alias play on.
Padahal, menurut aturan FIFA, wasit berhak mengulang penalti tersebut.
Paling anyar adalah kepemimpinan Oki Dwi Putra yang tak mengesahkan gol striker Persija Jakarta, Marko Simic.
Padahal tak ada offside maupun pelanggaran yang terjadi sebelum Simic membobol gawang Arema FC, Minggu (17/10/2021).
Keputusan itu bahkan membuat manajemen Persija meradang.
Mereka melayangkan surat ke PSSI yang berisikan permintaan untuk mengistirahatkan Oki.
1. Persik vs Bali United
Pada 27 Agustus 2021, di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Persik mendapat hadiah penalti pada menit ke-12.
Namun, Youssef Ezzejjari, yang menjadi eksekutor, gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.
Proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain Bali United yang masuk kotak penalti sebelum bola dieksekusi.
Wasit yang bertugas, Yudi Nurcahya, membiarkan permainan tetap berjalan alias play on.
Padahal, menurut aturan FIFA, wasit berhak mengulang penalti tersebut.
2. Bhayangkara vs Persiraja
Masih terkait penalti.
Kali ini terjadi pada laga Bhayangkara FC vs Persiraja Banda Aceh di Stadion Indomilk Arena, Minggu (31/9/2021).
Bhayangkara mendapat penalti pada masa injury time karena bek Persiraja, Zamzani, melakukan pelanggaran handball.
Eksekusi 12 pas diambil Ezechiel N'Douassel dan berbuah gol.
Namun, proses penalti itu menjadi sorotan, karena ada pemain dari masing-masing tim yang masuk ke kotak 16 sebelum Ezechiel mengeksekuisi bola.
Meskipun sudah gol, penalti itu seharusnya diulang jika merujuk pada aturan FIFA, namun wasit Musthofa Umarella tetap mengesahkan gol tersebut.
3. Arema vs Persija Jakarta
Ada beberapa insiden yang menjadi sorotan seperti keputusannya tidak memberikan hadiah penalti saat pemain Persija, Rio Fahmi, dijatuhkan pemain Arema.
Oki Dwi Putra juga melayangkan kartu merah ke Kushedya Hari Yudo.
Striker andalan timnas itu dinilai diving karena terjatuh saat duel dengan pemain Persija.
Paling menjadi sorotan, yaitu saat gol Marko Simic dianulir.
Striker Persija awalnya berhasil mencetak gol di masa injury time, tapi dia dianggap melakukan pelanggaran ke kiper Arema, sehingga golnya tidak disahkan.
4. Kalteng Putra vs PSBS
Ada tendangan ke arah badan pemain Kalteng Putra.
Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning.
Padahal, tendangan Kungfu pemain PSBS bisa berbahaya terhadap karier pemain lawan.
5. Rans Cilegon vs Badak Lampung
Dalam tayangan ulang, terlihat pemain Badak Lampung tidak menyentuh bola di kotak terlarang.
Namun, wasit justru memberikan penalti ke Rans Cilegon.
6. Borneo FC vs Persita
Dalam laga Borneo vs Persita di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (2/10/2021), ada satu keputusan wasit Iwan Sukoco yang disorot.
Pada menit ke-44, sang pengadil mengeluarkan kartu merah tidak langsung untuk pemain Persita, Irsyad Maulana, yang dianggap melakukan diving di daerah pertahanan Borneo.
Padahal, dalam tayangan ulang, Irsyad Maulana sejatinya benar-benar dilanggar.
Nuriddin Davronov yang melakukan tekel pun mengisyaratkan bahwa dia benar melanggar Irsyad. [gab]