FIFA, badan sepakbola yang mengatur dunia, menyatakan bahwa tidak ada "gas pengendali kerumunan" yang boleh dibawa atau digunakan oleh steward atau polisi di pertandingan.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," lanjut Infantino.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Bersama FIFA dan komunitas sepakbola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepakbola Asia, Asosiasi Sepakbola Indonesia, dan Liga Sepakbola Indonesia, pada saat yang sulit ini," jelasnya.
Kepala Konfederasi Sepakbola Asia, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa dia sangat terkejut dan sedih mendengar berita tragis seperti itu keluar dari Indonesia yang mencintai sepakbola.
Belasungkawa atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan juga dinyatakan oleh beberapa akun sepakbola di Twitter.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Liverpool mentweet: "Kami sangat sedih mendengar peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia. Pikiran semua orang di Liverpool Football Club bersama semua yang terkena dampak saat ini".
Kapten Inggris, Leah Williamson, memposting di Twitter: "Pikiran saya bersama semua orang yang terkena dampak tragedi ini. Indonesia memiliki tempat khusus di hati saya".
Bek Spanyol, Sergio Ramos, menyebut insiden itu "memilukan", sementara mantan penyerang Inggris, Wayne Rooney, mengatakan itu "menghancurkan".