Seperti diketahui, kompetisi ini sempat vakum selama lebih dari satu tahun pada 2020-2021 lalu. Akibatnya, riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) yang dipublikasikan pada 2020 menyebut kerugian ekonomi dari terhentinya sepak bola di dalam negeri mencapai Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun per tahun. Selain itu terdapat sekitar 24 ribu orang yang terlibat secara langsung dalam industri sepak bola nasional.
Hadirnya BRI dalam ajang BRI Liga 1 musim 2021-2022 membawa optimisme bagi pelaku industri sepak bola dan UMKM. Terlebih, Sunarso menyebut BRI Liga 1 menuai antusiasme yang tinggi dari seluruh pecinta sepak bola di Indonesia. [JP]