KRT.WahanaNews.co, Jakarta - Aktris serba bisa Prilly Latuconsina menuangkan keresahannya terhadap isu kesehatan mental yang semakin berkembang saat ini melalui perilisan film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis." Ia juga mengungkapkan pentingnya menjaga kesehatan mental demi masa depan yang lebih baik.
"Kesehatan mental ini setiap kali harus kita jaga, dan bukan sesuatu yang nggak nyaman untuk dibicarakan," kata Prilly saat ditemui dalam konferensi pers "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga:
CJ ENM, Lifelike Pictures, BASE Entertainment Kolaborasi Adaptasi "My Annoying Brother"
"Kalaupun kita mempunyai keberanian untuk membahas, paling ujung-ujungnya kita melakukan seminar, campaign yang belum tentu juga sampai ke semua kalangan," sambungnya.
Oleh sebab itu, Prilly mencoba untuk menuangkan keresahannya terhadap isu kesehatan mental melalui film barunya "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis".
Menurut dia kesehatan mental perlu dikenalkan ke masyarakat lebih luas agar isu tersebut tidak lagi dianggap tabu dan terlarang untuk dibicarakan.
Baca Juga:
Tayang 13 Juni 2024 di Bioskop, 4 Pelajaran Parenting dari Film Dilan 1983: Wo Ai Ni
"Aku selalu mikir film itu adalah medium yang kuat untuk kita menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat, tapi mungkin kita nggak punya keberanian untuk mengungkapkannya atau membahasnya," kata gadis berusia 27 tahun itu.
Karena itu, ia ingin mengangkat isu kesehatan mental karena dirinya sendiri sebagai produser dan sebagai pribadi ingin agar isu kesehatan mental menjadi isu yang mainstream di masyarakat.
Bukan sekadar membuat film mengenai kesehatan mental, Prilly serta tim produksi juga menggandeng sejumlah lembaga dan komunitas dalam proses penggarapan "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis".
Hal ini dilakukan untuk memastikan kebenaran penyelesaian masalah yang ditampilkan dalam film telah sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
"Bentuk pertanggungjawaban kita terhadap film ini juga terdiri dari ruang asistensi sama Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Komunitas Advokat yang memang mengatasi kasus kekerasan berbasis gender," kata Prilly.
"Jadi, kita diskusi sama mereka untuk tau, sebenarnya kita belajar dari kasus-kasus yang mereka tangani," sambungnya.
Di Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh hari ini atau setiap tanggal 10 Oktober, Prilly berharap film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" dapat menjadi wawasan baru bagi masyarakat terhadap isu kesehatan mental.
Ia mengatakan saat masyarakat memperingati Hari Kesehatan Mental sedunia, semoga film itu juga menjadi perantara untuk audiens melakukan diskusi setelah menonton.
"Karena menurut aku, untuk membangun masa depan yang cerah, kita butuh anak-anak muda yang juga sehat mentalnya," kata Prilly.
"Nah, gimana kita mau bikin masa depan yang cerah kalau anak mudanya nggak menjaga kesehatan mentalnya? Jadi, semoga melalui film ini mereka bisa lebih aware dengan kesehatan mentalnya," katanya mengakhiri percakapan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]