Seleb.WahanaNews.co | Junta Militer Myanmar menjatuhkan bom lewat serangan udara dalam festival musik di Negara Bagian Kachin, Myanmar Utara. Hal tersebut disampaikan oleh Kachin Independence Organization (KIO).
Diketahui, festival musik tersebut merupakan rangkaian acara untuk memperingati 62 tahun berdirinya KIO pada 25 Oktober 2022.
Baca Juga:
Peringatan Kemerdekaan, Junta Myanmar Akan Bebaskan 7.000 Tahanan
Konser tersebut dilaksanakan di A Nang Pa, di daerah Hpakant, area di bawah tentara kemerdekaan Kachin.
Menurut laporan myanmar-now.org, tiga jet tempur Myanmar menjatuhkan bom sekira pukul 20.30 waktu setempat. Sedikitnya 50 orang meninggal dunia termasuk artis top Kachin.
"Mereka sengaja mengebom acara tersebut karena mengetahui bahwa ada banyak warga sipil di sana. Ini tidak manusiawi dan kejahatan perang,” ujar Kolonel Naw Bu kepada Myanmar Now.
Baca Juga:
Vonis Penjara Suu Kyi Ditambah 3 Tahun, Menlu AS Meradang
Selain 50 orang meninggal, sebanyak 100 orang disinyalir mengalami luka-luka. Sebuah sumber dalam Kachin Baptist Convention (KBC) berspekulasi bahwa jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi dari perkiraan awal.
"Ini sangat menyedihkan. Banyak dari korban adalah rekan-rekan Kristen KBC kami dan mereka hanya warga sipil biasa,” kata sumber itu.
Zay Thu Aung, seorang kapten angkatan udara Myanmar yang membelot ke perlawanan setelah 17 tahun sebagai pilot militer, mengatakan kepada Myanmar Now bahwa jet yang menyerang Hpakant pada hari Minggu datang dari bandara Tada-U di Mandalay, dan kemungkinan besar buatan Rusia. Pesawat model Yak-130.