Persona.WahanaNews.co | Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat bersama panitia Pekan Hak Asasi Manusia (HAM) segera memulai rangkaian diskusi panel menghadirkan tokoh-tokoh bidang hukum populer di Indonesia, gebyar ekonomi kreatif hingga penampilan seni dan budaya pada 3-12 Desember.
"Pekan HAM ini bertujuan untuk melakukan refleksi bersama semua pemangku kepentingan terkait progres dan pemajuan HAM, membangun ruang dialog, ajang ekspresi serta aksi kolaborasi seluruh pemangku kepentingan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Jumat (02/12/22).
Baca Juga:
Menjadi Pemimpin yang Berdampak dan Berpengaruh di Era Digital
Menurut Bima, pemenuhan HAM dan pembangunan inklusif bukan hanya amanat konstitusi, tetapi juga esensi reformasi, demokrasi dan desentralisasi.
"Ini komitmen bersama. Pemajuan HAM dan inklusi sosial harus terus diupayakan terutama terkait permasalahan yang selama ini terus menjadi tantangan," ujarnya.
Bima menyampaikan, mengusung tema besar Kontekstualisasi Kearifan Lokal Dalam Pemajuan HAM dan Kota Inklusif', Pekan HAM Kota Bogor bertujuan untuk menunjukkan dan memperkuat komitmen bersama para pemangku kepentingan untuk pemajuan HAM dan inklusi sosial.
Baca Juga:
Perdana, PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik
Pada diskusi panel tematik, Pekan HAM Kota Bogor akan mengundang narasumber tokoh dan aktivis baik nasional maupun lokal.
Antara lain, Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly, Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, Ketua KPK RI Firli Bahuri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid, dan Ketua Komnas HAM RI Atnike Nova Sigiro.
Kemudian ada presenter Najwa Shihab, politisi Grace Natalie, pengamat politik Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Rektor IPB Arif Satria, Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang, Rektor Universitas Pakuan Didik Notosudjono, dan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto.