WahanaNews-Persona | Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong wirausaha kopi agar berani mempromosikan serta memasarkan produknya ke luar negeri.
"Kita harap bahwa enterpreneurs Indonesia bisa berani untuk keluar memberikan dan mendorong cofe shop," tuturnya dalam acara pembukaan Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022 secara daring, Jumat (11/3/2022).
Baca Juga:
Airlangga Bantah Pernyataan Bappenas Soal Dugaan 46% Bansos Salah Sasaran
Airlangga memaparkan kopi adalah komoditi hasil perkebunan Indonesia yang punya peran penting. Sehingga tentunya ini menjadi segi branding yang sangat baik bagi Indonesia.
Bahkan komiditas ini, kata dia, turut berkontribusi sampai 16,5 persen terhadap PDB, dengan rumah tangga dan pekerja yang menggantungkan hidupnya sebanyak 7 juta jiwa di Indonesia.
"Ini adalah komoditas ketiga indonesia setelah sawit dan karet," ungkapnya.
Baca Juga:
Jawab Sindirian Anies Soal Bansos di Debat Terakhir, Airlangga: Pemberi Tak Pernah Klaim
"Karena kita kontribusinya terhadap PDB sebesar 16,15 persen dan jumlah rumah tangga kopi ada 1,9 juta dan kalau itu yang rumah tangga yang dekat dengan penghasil dan menggantungkan hidupnya dari kopi beserta pekerja langsung itu ada sekitar 7 juta jiwa," jelasnya.
Belum lagi perkembangan kopi dalam negeri yang tercatat tumbuh hingga 250 persen dalam 10 tahun terakhir. Kondisi ini membuat Indonesia berada di urutan ke empat negara produsen kopi terbesar dunia.
"Dalam 10 tahun terakhir kopi tumbuh 250 persen. indonesia nomer 4 setelah berasil, vietnam dan colombia. dan sebetulnya beberapa waktu yang lalu vietnam tertinggal 20 tahun yang lalu," ucapnya.
Tak hanya itu, perkembangannya menurut Airlangga juga bisa dilihat dari mulai banyaknya masyarakat yang menggemari kopi premium, terutama pada generasi muda. Jenisnya pun kata dia beragam, mulai dari Kopi Toraja, Kopi Luwak dan kopi-kopi premium lainnya.
Untuk itu lewat ia berharap Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022 yang berlangsung secara daring dan luring hingga bulan Juni bisa mendorong perkembangan kopi.
"Nah tentu Coffe Expo dan forum kali ini, tadi saya tanyakan antara Virtual Expo antara Expo secara luring dan daring ini waktunya agak panjang karena baru secara luring di bulan Juni ya," tandasnya. [as/qnt]