WahanaNews-Persona | Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menjaga kelestarian Rumah Pengasingan Soekarno (Bung Karno) yang di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur.
"Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende adalah adalah bagian dari sejarah ditemukannya mutiara bangsa, yakni falsafah sekaligus way of life bangsa ini yaitu Pancasila," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (29/5/2022).
Baca Juga:
Jokowi Restui LaNyalla Maju Lagi Ketua DPD RI
LaNyalla menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerja bersama Anggota DPD RI asal NTT Hilda Manefa, Asyera Wundalero, dan Angelius Wake Kako serta Senator Sulsel Andi Muh Ihsan dan Senator asal Maluku Utara Matheus Stefi Pasimanjeku ke Ende pada Minggu.
Ia mengatakan generasi bangsa saat ini beruntung karena masih memiliki peninggalan yang merupakan bagian dari sejarah perjalanan bangsa, seperti Rumah Pengasingan presiden pertama Indonesia Soekarno.
Oleh karena itu, kata dia kelestarian tempat bersejarah itu harus terus dijaga karena menyimpan banyak sekali makna tentang perjalanan sejarah bangsa.
Baca Juga:
Kecewa dengan Pemkot Bandar Lampung Soal Gaji Guru PPPK, LaNyalla: Pemerintah Daerah Jangan Sampai Lalai
"Di sinilah suasana kebatinan seorang Bung Karno sebagai Bapak Bangsa bergejolak. Dan di tempat inilah digali lima sila yang kita kenal dengan Pancasila, yang kemudian menjadi pedoman bangsa yang wajib pertahankan," katanya.
LaNyalla juga mengajak seluruh elemen bangsa agar merenungi perjuangan Bung Karno, termasuk pengorbanan serta berbagai kegiatan selama masa pengasingan di Ende.
"Bahkan ada tempat ibadah khusus untuk beliau di rumah ini. Tanda bahwa beliau selalu dekat dengan Allah," katanya.
Di sisi lain, kata dia Rumah Pengasingan Bung Karno juga sebagai destinasi wisata yang bisa membantu menghidupi ekonomi daerah atau masyarakat setempat.
Sementara itu, Senator asal NTT, Angelius Wake Kako, mengatakan napak tilas ke Rumah Pengasingan Bung Karno menjadi momentum untuk menemukan nilai spiritual yang pernah ditemukan Bung Karno di Ende selama 4 tahun (1934-1938).
"Khususnya dalam merenungkan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan landasan negara," katanya.
Ia mengatakan kehadiran Ketua DPD RI juga menegaskan komitmen untuk yakin bahwa apa yang telah terjadi di Ende harus menjadi sebuah sejarah yang tidak boleh terlupakan dalam konteks berbangsa dan negara.
Ketua DPD RI beserta jajaran akan berada selama 4 hari di Ende. Salah satu agenda acaranya adalah mengikuti apel peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni bersama Presiden Joko Widodo di Kota Ende. [as/rin]