WahanaNews-Persona | Elon Musk telah memutuskan akan memilih Partai Republik di pemilu mendatang, tidak lagi Partai Demokrat seperti di masa silam.
Bahkan nakhoda SpaceX dan Tesla ini tak segan mengkritik habis Demokrat dan juga Presiden Joe Biden.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Joe Biden yang notabene dari Demokrat memang bikin Elon tidak suka. Selain mendorong dibentuknya serikat pekerja, sesuatu yang ditentang Elon, beberapa waktu lalu Joe Biden tidak mengundang Tesla ke Gedung Putih, padahal perusahaan otomotif lain diundang.
Dalam wawancara terbaru, Elon Musk mengkritik bahwa Joe Biden hanyalah seseorang yang dipandu teleprompter ketika berbicara. Tak hanya itu, menurutnya pemerintahan Biden gagal mengerjakan banyak hal.
"Sulit mengatakan bahwa apa yang dilakukan Biden benar-benar jujur," katanya, seperti dilansir detikcom, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Ia menyebut justru presiden yang sebenarnya adalah sosok yang mengendalikan teleprompter. "Presiden yang sebenarnya adalah siapa pun yang mengendalikan teleprompter itu," cetusnya.
"Sepertinya pemerintahan ini tidak banyak menyelesaikan pekerjaan. Di pemerintahan Trump, ada banyak orang di pemerintahan yang efektif menyelesaikan tugas. Pemerintahan ini sepertinya tak punya keinginan untuk itu. Itulah kesanku," tambah Elon Musk.
Mengenai Partai Demokrat, ia belum lama ini berkicau bahwa partai ini terlalu bergerak jauh ke kiri atau ekstrim. Itu membuat banyak orang yang sebelumnya memilih Barack Obama merasa tidak terwadahi di Demokrat.
"Aku mendukung kuat Barack Obama menjadi presiden, tapi pada saat ini Partai Demokrat telah dibajak oleh para ekstrimis," cetus Elon.
Dalam pernyataan terbarunya, Elon mengaku memilih Partai Republik karena Partai Demokrat menimbulkan perpecahan dan menyebarkan kebencian.
"Di masa silam, aku memilih Demokrat karena mereka adalah partai yang paling baik. Namun mereka malah menjadi partai kebencian dan perpecahan, sehingga aku tidak lagi bisa mendukung mereka dan akan memilih Republik," kicau Elon Musk. [As/JP]