Persona.WahanaNews.co | Tahun 2014 lalu, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada 4 pejuang kemerdekaan, dan satu di antaranya adalah almarhum Letnan Jenderal Djamin Ginting.
Djamin yang lahir di Karo, Sumatera Utara, 12 Januari 1921 dianggap banyak berkontribusi bagi negara dalam penumpasan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.
Baca Juga:
Pjs Bupati Fakfak Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-79
Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah, Djamin berpartisipasi di pendidikan militer bentukan Jepang, Heiho. Djamin berpartisipasi dalam penumpasan gerakan DI/TII di Aceh pimpinan Daud Beureuh. Bersama pasukan dari Sumatera Tengah dan Aceh, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berhasil membasmi gerakan ekstremis tersebut.
Selain menumpas DI/TII, Djamin juga dikenal sebagai pejuang Tanah Karo, Sumut. Djamin pernah menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan, satuan yang dia pelopori.
Kodam II/Bukit Barisan--sekarang menjadi Kodam I/Bukit Barisan--merupakan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Baca Juga:
42 Ucapan Berkesan dan Penuh Semangat untuk Hari Kebangkitan Nasional 2024
Djamin juga banyak terlibat di perang-perang besar yang pernah terjadi di Indonesia, seperti Medan Area. Di pertempuran Medan Area, Ginting berujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan pasukan sekutu dan Belanda yang mencoba mengambil alih Indonesia setelah Jepang menyerah pada 1945.
Pada masa Orde Baru, Djamin diberi kepercayaan sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kanada. Di sana pula Djamin menutup usianya, pada 23 Oktober 1974, saat berusia 53 tahun. Putra Batak ini meninggalkan satu istri dan lima anak.
Pemerintah Kota Karo mengabadikan namanya pada salah satu ruas jalan. Begitu pula Pemerintah Kota Medan, yang menamai salah satu jalan layangnya Djamin Ginting. [qnt]