Persona.WahanaNews.co | Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Jamaluddin Jompa mengajak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong perbankan berinvestasi di sektor kelautan.
Menurut dia, investasi tersebut salah satunya untuk mencegah perubahan iklim dengan memulai dari wilayah laut, yang merupakan 70 persen dari luas wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
“Sayang sekali kontribusi dari laut terlalu sedikit. Saya ajak OJK, doronglah perbankan berinvestasi di laut, karena di sinilah yang kita sebut comparative advantage (keunggulan komparatif)," kata Jamaluddin dalam webinar bertajuk Sosialisasi dan Edukasi Perlindungan Konsumen oleh OJK yang dipantau di Jakarta, Senin (19/12/22).
Dia mengatakan akan muncul banyak ancaman akibat terjadi perubahan iklim di masa mendatang, namun, Indonesia memiliki kesempatan untuk mencegahnya melalui pengelolaan laut yang benar.
“Perubahan iklim telah terjadi, banyak sekali ancaman dari perubahan iklim, dan Indonesia tidak akan menjadi negara yang kuat kalau keluar dari jati dirinya sebagai negara maritim,” kata Jamaluddin.
Baca Juga:
Pengembangan Transmisi Listrik Jadi Kunci Pacu Transisi Energi dan Pertumbuhan Industri
Dia mengatakan perubahan iklim merupakan tanggung jawab bersama, termasuk sektor perbankan yang ada kaitannya dengan carbon tax yang sudah dalam tahap desain.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional harus memenuhi dimensi distribusi dan berkeadilan, terutama merata ke wilayah Indonesia bagian timur, yang mana ketimpangan ekonomi merupakan salah satu masalah penting perekonomian nasional.
Pada triwulan III 2022 wilayah Indonesia bagian timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara berurutan, yaitu Sulawesi mencapai 8,24 persen yoy, Maluku dan Papua mencapai 7,51 persen yoy, serta Bali dan Nusa Tenggara mencapai 6,69 persen yoy.
Dalam kesempatan ini, pihaknya berkomitmen mempercepat target Unhas menjadi carbon neutral campus lebih awal pada 2045, yang mana Indonesia sendiri menargetkan net zero emmission (NZE) pada 2060.
“Unhas membuat roadmap, harus lebih awal menjadi carbon neutral campus, kami mau di 2045 jangan sampai 2060, terlalu lama,” kata Jamaluddin.[zbr]