Persona.WahanaNews.co | Nama Hendy Setiono kian dikenal, usai pengusaha asal Surabaya ini menjadi pelopor bisnis kebab di Indonesia.
Sebagai pendiri dari Kebab Turki Baba Rafi yang bermula dari sebuah gerobak kaki lima hingga sukses membuka cabang di berbagai negara, tak heran jika sosoknya menyita perhatian publik. Bahkan, diketahui Hendy Setiono juga berhasil mengembangkan bisnis F&B dan bermitra bersama publik fitur tanah air, seperti Edho Zell hingga Jerome Polin.
Baca Juga:
Kemenparekraf Gelar Uji Petik PMK3I Tentukan Subsektor Ekraf Unggulan Kota Pontianak
Lantas, seperti apa sosok dan perjalanan karier dari Hendy Setiono ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Pria kelahiran 1984 ini diketahui sempat menjalani studinya di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Meskipun saat itu usianya masih sangat muda, namun sepak terjang dalam dunia bisnis tidak bisa diragukan lagi.
“Saat itu umur 19 tahun, saya mendirikan bisnis kebab dengan nama baba rafi. Perlu diketahui, bahwa orang tua saya bukanlah pengusaha, hanya karyawan yang bekerja di perusahaan Timur Tengah di Qatar,” ungkap Hendy dilansir dari kanal Youtube Success Before 30, Senin (26/12/2022).
Baca Juga:
Perdana di Kota Bandung, Kolaborasi RamenYA Reserve X SushiYA Siap Manjakan Lidah Pecinta Kuliner
Dia mengungkapkan ide bisnis kebab itu mulai muncul saat dirinya berlibur ke Timur Tengah untuk mengunjungi orang tuanya yang menetap di Qatar. Di sana, dia menjumpai banyak penjual kebab.
Saat itulah Hendy melihat kuliner kebab ini menjadi salah satu peluang usaha yang unik dan baru jika dibawa ke Indonesia dan memilih untuk serius dengan ide jualan kebabnya.
“Jadi sela-sela waktu kuliah, saya bolos, berjualan. Untuk tambah uang saku lah saat itu. Awal merintis, garasi rumah masih jadi tempat menaruh bahan baku, tapi karena enjoy dengan prosesnya. Semua dinikmati, dan dari sana saya ingin kian mendalami bisnis ini,” jelasnya.
Memutuskan untuk Drop Out Kecermatannya dalam melihat peluang, membuat sosok Hendy Setiono juga bisa dianggap sebagai salah satu contoh anak muda yang cukup berani dalam mengambil keputusan kala itu.
Terbukti, dia berani meninggalkan bangku kuliahnya demi menggeluti usaha Kebab Turki Baba Rafi. Meski sempat dikecam orang tua, namun Hendy berusaha keras untuk menunjukkan bahwa keputusan yang dipilihnya tersebut tidak salah.
Dia pun mulai merintis bisnis Kebab Turki Baba Rafi ini hanya sebuah gerobak yang diawalinya dengan modal Rp4 juta. Dengan minimnya pengetahuan bisnis, Hendy belajar ilmu bisnis secara otodidak. Tentunya dia mengalami sejumlah tantangan, mulai dari kurangnya tenaga kerja hingga harus melakukan trial and error di berbagai keputusan bisnisnya. Di tahun pertama, dia membuka 6 cabang dengan mengatur langsung.
“Jadi, saya memodifikasi rasa kebabnya untuk menyesuaikan lidah orang Indonesia. Saya beberapa kali mencoba mencampurkan resep dari Qatar dengan bumbu-bumbu lokal khas Jawa hingga akhirnya terciptalah cita rasa kebab Baba Rafi saat ini,” kata Hendy.
Walau tak meraih gelar sarjana di ITS, namun Hendy tidak serta merta melupakan pendidikan. Hendy memulai kembali pendidikan tingginya di Singapura dengan fokus studi di bidang E-Commerce.
Perkembangan Bisnis Kebab Turki Baba Rafi Hendy telah mengembangkan hasratnya yang besar untuk menjadi pengusaha sejak muda, didorong oleh pola pikir bahwa berwirausaha itu cukup menantang. Setelah kerja keras yang panjang dan inovasi yang tiada henti, Hendy berhasil membuat Kebab Turki Baba Rafi ini pun semakin berkembang pesat.
Akhirnya, pada 2005, Hendy mendirikan PT Baba Rafi Indonesia dan membuka franchise bisnis kebab guna melebarkan sayap hingga ke beberapa kota lain, mulai dari Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, sampai Kalimantan.
Sejak saat itu, Kebab Turki Baba Rafi terus berekspansi. Melansir dari Baba Rafi, kini diketahui sudah ada lebih dari 1.300 outlet di seluruh Indonesia dan 68 gerai di 10 negara, seperti Malaysia, India, Filipina, Sri Lanka, China, Singapura, Belanda, Brunei Darussalam, dan Bangladesh.
Berkat kerja kerasnya, Hendy kini dapat menyulap bisnis kebab yang bermula dari gerobak menjadi waralaba kebab terbesar dengan berbagai penghargaan bergengsi di dunia. Bahkan, dalam beberapa tahun ke depan, Tim Kebab Turki Baba Rafi berambisi memiliki 3000 outlet di seluruh dunia.
Pada tahun 2019, Hendy mengikuti program Endeavour Scaling Entrepreneurial Ventures di Harvard Business School.
Dia juga sempat menerima berbagai penghargaan dari Internasional seperti Special Recognition Award di QSR Media Awards Singapore, kategori Ernest&Young Special Award Enterprenuer Spirit, Top 10 Asia Young Entrepreneur, dll. dan dianugrahi oleh Presiden Indonesia sebagai 1st Winner of Global Indonesian Franchise 2016 di Indonesia Franchise & UKM Expo.[zbr]