WahanaNews-Persona | Kondisi geografis sering sekali menjadi tantangan terberat yang harus dihadapi dalam proyek pembangunan infrastruktur tol di Indonesia, sejumlah proyek yang direncanakan kerap melalui daerah perbukitan, wilayah rawa atau perairan, hingga pegunungan.
Dari catatan ada beberapa tol di Indonesia yang menggunakan metode tak biasa, mulai dari tembus perut gunung hingga ada yang direncanakan melewati bawah laut.
Baca Juga:
Ini Perbedaan Papan Rambu Penunjuk Jalan Warna Hijau dan Biru di Jalan Tol
Berikut sederet proyek pembangunan infrastruktur jalan tol yang tidak kalah canggih dengan jalan tol di luar negeri.
Terowongan Tol Kembar Pertama RI
Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan atau Cisumdawu akan memiliki tol terowongan kembar pertama di Indonesia. Tol ini juga merupakan tol pertama yang punya terowongan.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Melansir keterangan BPJT, letak terowongan ini berada di tol Cisumdawu yang berada di wilayah Jawa Barat. Tepatnya berada di seksi II ruas Rancakalong - Sumedang, yakni di Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Terowongan kembar yang ada di tol ini memiliki panjang 472 meter dengan diameter 14 meter.
Karena terletak di pegunungan dan kontur yang berkelok tol ini diklaim sebagai tol terindah di Indonesia.
Secara penuh paling tidak tol ini baru beroperasi pada Agustus 2022 mendatang.
Ruas tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi pembangunan. Untuk Seksi 1 dari Cileunyi - Rancakalong (11 km) sudah beroperasi dari awal 2022 lalu, Sementara seksi 2 dari Rancakalong - Sumedang (17 km), Seksi 3 Sumedang - Cimalaka (4 km), seksi 4 Cimalaka - Legok (8,2 km), Seksi 5 Legok - Ujung Jaya (14,9 km) masih menunggu penyelesaian konstruksi.
Sementara untuk seksi 6 Ujung Jaya - Dawuan dan Junction Dawuan (6,07km) diprediksi dalam waktu dekat akan beroperasi. Karena progress konstruksi sudah mencapai 99%.
Terowongan Tol Tembus Bukit Barisan di Sumatera
Tol Padang - Pekanbaru dan Tol Palembang - Bengkulu juga sama sama direncanakan menggunakan terowongan untuk menembus bukit barisan di Sumatera.
"Kalau tol Trans Sumatera dari Bengkulu ke Palembang dan Padang ke Pekanbaru, itu pasti lewat bukit Barisan," kata Basuki di Kantornya, Senin (16/9/2019).
Biaya investasi pembangunan tol ini cukup tinggi mencapai Rp 78 triliun, disamping panjang jalan yang mencapai 244 kilometer, tol ini juga harus dibangun lima terowongan dengan total panjang mencapai 8,95 kilometer, untuk menembus pegunungan Bukit Barisan.
Sementara tol Linggau - Curup - Bengkulu sepanjang 95 km yang dibangun sebagai koridor pendukung Palembang - Bengkulu juga akan memiliki terowongan karena masih harus menembus daerah Bukit Barisan.
Tol Terowongan Bawah Laut di IKN
Untuk menyambung wilayah IKN di Penajam Paser, Kalimantan Timur akan dibangun tol terowongan bawah laut. Yang tersambung dari tol Balikpapan - Samarinda.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menjelaskan infrastruktur untuk penyeberangan sungai selama ini menggunakan jembatan, tapi nanti di sana akan dibangun dengan menggunakan teknologi submersible structure atau di bawah permukaan air.
"Jadi nanti terkoneksi tol Balsam (Balikpapan-Samarinda), nanti ada satu tempat menyambung ke IKN di situ nanti saat menyeberang sungai menggunakansubmersible structure," jelas Danang, seperti dilansir CNBC Indonesia, Sabtu (2/4/2022).
Namun lokasinya masih belum ditentukan, begitu juga dengan biaya investasi yang dibutuhkan untuk membuat tol di bawah laut ini.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan alasan menggunakan teknologi itu supaya jalan menuju IKN tidak merusak area hutan lindung.
Terowongan Untuk Gajah di Sumatera
Satu lagi tol terowongan di Sumatera namun bukan diperuntukan pengguna kendaraan, melainkan Gajah. Letaknya di tol Pekanbaru - Dumai seksi 4.
Mengutip keterangan BPJT, Terdapat 6 perlintasan gajah yang akan dibangun, pertama di Sungai Takuana yang tidak jauh dari pusat latihan gajah Minas di Kabupaten Siak.
Kemudian lima perlintasan lainnya berada di seksi 4 dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.
Selain untuk menjaga keselamatan pengguna jalan tol, terowongan perlintasan gajah ini juga untuk menjaga habitat gajah di sana.
Terowongan juga dibuat menyesuaikan habitat aslinya di alam.[as/rda]