Oto.WahanaNews.co | Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, menyebut pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait peluncuran MINI Electric untuk pasar domestik.
"MINI (Electric) sebentar lagi ada undangan (peluncurannya). MINI Electric sebentar lagi meluncur, itu sudah pasti," kata Jodie, di fasilitas BMW Ultima, di kawasan Ciater, Tangerang Selatan, Rabu (27/4/2022).
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Di akhir Januari 2022, Jodie pernah mengumumkan jika pihaknya akan meluncurkan 3 mobil listrik di tahun ini. Rinciannya adalah BMW i4 dan iX, sementara satu lagi adalah MINI Electric.
Namun informasi terbaru, BMW Group Indonesia akan memprioritaskan MINI lebih dulu karena pertimbangan stok unit yang dinilai cukup untuk memenuhi demand dari konsumen di Tanah Air.
"Untuk BMW saya belum bisa kasih informasi kapan, karena ini berkaitan lagi dengan stok dan suplai. Sebab ketika kita ingin meluncurkan kendaraan listrik BMW, seharusnya kita sudah memastikan stoknya cukup untuk pelanggan. Karena jika stok terbatas, kita merasa itu tidak ideal," ujarnya.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Adapun kendala stok dan suplai dari calon produk listrik dari BMW disebabkan oleh krisis chip semikonduktor. Nah dalam bahasa yang lebih mudah dicerna, daripada tak bisa memenuhi permintaan, pihak BMW Group Indonesia memilih menunda peluncuran dan memilih MINI Electric yang disebut stoknya tersedia sesuai permintaan konsumen.
Di kesempatan yang sama, Vice President of Customer Support BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan menjelaskan jika secara stok MINI Electric mampu mengakomodasi permintaan konsumen. Selain itu pertimbangan lainnya adalah jaringan diler tak sebesar BMW sehingga kualifikasi purna jual bisa dijaga.
"Bukan hanya chip, tapi jaringan yang coba kita bangun. MINI mungkin lebih cepat dan secara stok ada, dan kedua MINI diler tidak terlalu banyak hanya ada 2 yakni Plaza dan Maxindo. Alhasil untuk melatih sales dan teknisi buat menangani MINI EV lebih mudah. Kalau BMW jaringan lebih besar dan kita mau menjaga aftersales, jangan sampai ketika unit tidak di Jakarta dan mengalami masalah tidak ada yang bisa menangani," pungkasnya.