“Kami harap, seiring dengan ekonomi Indonesia yang mulai pulih dari pandemi ke endemi ini, teman-teman dari pengusaha bersemangat dan bergairah untuk kembali berprestasi di Jambi. Kemarin harga sawit sempat turun, alhamdulilah sudah mulai merangkak naik,” kata Al Haris.
Sedangkan Bambang berharap PT NGE dapat berkontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan petani sawit yang ada di Indonesia, dimulai dari Provinsi Jambi melalui pembangunan pabrik dan pemanfaatan mesin dry-process.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
"Diharapkan pabrik yang dibangun tidak hanya dapat membantu produksi turunan dari kelapa sawit, tapi juga menyejahterahkan para petani, terutama pemilik kebun yang saat ini tidak punya pabrik dan tergantung kepada pabrik-pabrik besar. Ke depannya dengan pabrik ini diharapkan para petani bisa lebih mandiri dan lebih mudah menyalurkan tandan buah segar hasil panen kepada pabrik-pabrik yang akan dibangun PT Nusantara Green Energy," ucap Bambang.
Selain untuk meningkatkan produksi sawit dan turunannya, termasuk CPO, lanjut Bambang, upaya pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menekan laju inflasi minyak goreng.
"Hasil produksi dari mesin dry-process ini tidak hanya CPO, tetapi juga premium palm oil (PPO) yang dapat dijadikan minyak goreng plus atau minyak sehat yang mengandung vitamin A," jelas Bambang.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
Audiensi dengan Petani Kelapa Sawit
Usai acara peletakan batu pertama, Mendag Zulkifli Hasan melakukan audiensi dengan para petani kelapa sawit. Sejumlah hal yang mengemuka yaitu terkait harga tandan buah segar (TBS) yang saat ini masih di bawah Rp2.000/kg serta upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk menaikkan harga TBS di akhir bulan Agustus. Dalam audiensi tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menekankan, perlu waktu untuk memulihkan kondisi agar dapat kembali normal.
“Pemerintah, pelaku usaha, petani, dan rakyat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dan jika saling menguatkan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen CPO yang mengendalikan harga dan suplai di dunia,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.